Breaking News
Pasukan Israel Hancurkan Rumah di Desa Idhna, Hebron     Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Dikenang di Gaza     Putin Umumkan Gencatan Senjata Sementara di Ukraina     Netanyahu Tegaskan Israel Akan Kendalikan Gaza     Wali Kota New York Luncurkan Investigasi Serangan Fisik Terhadap Protes    

Tiongkok Tingkatkan Tarif Balasan Terhadap AS Menjadi 125%

Tiongkok telah mengumumkan bahwa mereka akan menaikkan tarif balasan terhadap Amerika Serikat (AS) menjadi 125%, meningkat dari sebelumnya yang sebesar 84%. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Dalam pernyataannya, pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa mereka "tidak akan lagi merespons" terhadap kenaikan tarif lebih lanjut yang mungkin diterapkan oleh AS. Ini menunjukkan bahwa Tiongkok ingin memberikan sinyal bahwa mereka tidak akan terjebak dalam eskalasi lebih lanjut dari perang dagang yang telah berlangsung antara kedua negara ini.

Sebelumnya, tarif adalah salah satu alat yang digunakan dalam perang dagang, di mana kedua negara saling mengenakan biaya tambahan untuk barang-barang yang diimpor. Kenaikan tarif ini dapat berdampak besar pada perdagangan internasional dan ekonomi kedua negara. Dengan tarif yang tinggi, barang-barang dari AS menjadi lebih mahal untuk dibeli di Tiongkok, yang dapat mengurangi penjualan produk-produk Amerika di pasar Tiongkok.

Perang dagang ini dimulai beberapa tahun yang lalu dan telah memicu banyak ketegangan antara AS dan Tiongkok. Banyak analis ekonomi percaya bahwa tindakan ini dapat mempengaruhi tidak hanya kedua negara tetapi juga ekonomi global secara keseluruhan.

Masyarakat dan pelaku ekonomi di seluruh dunia kini memperhatikan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh kedua negara. Keputusan Tiongkok ini dapat menjadi tanda bahwa mereka bersiap untuk menghadapi tantangan lebih lanjut di masa depan, sambil tetap mempertahankan posisi tawar mereka dalam negosiasi perdagangan.

library_books Nikkeiasia