Jakarta, 12 April 2025 - Menteri Perdagangan (Mendag) Indonesia, Budi Santoso, mengungkapkan bahwa Indonesia mengambil jalur diplomasi dan negosiasi dalam menghadapi kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS). Kebijakan ini diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, yang berpotensi mempengaruhi hubungan perdagangan antara kedua negara.
Dalam pernyataan yang disampaikan pada forum Special ASEAN Economic Minister Meeting atau pertemuan khusus para menteri ekonomi ASEAN, Budi Santoso menekankan pentingnya mencari solusi yang saling menguntungkan. "Pemberian tarif balasan hanya akan meningkatkan ketegangan dan merugikan masyarakat serta negara-negara yang terlibat," ujarnya.
Budi Santoso menekankan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk menggunakan pendekatan diplomasi dalam menyelesaikan masalah ini. "Kami percaya bahwa dialog dan negosiasi adalah cara terbaik untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak," tambahnya.
Forum ini diadakan pada Kamis, 10 April 2025, dan dihadiri oleh para menteri ekonomi dari negara-negara ASEAN. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas dampak kebijakan tarif baru AS dan mencari langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi situasi tersebut.
Dengan mengambil langkah diplomatik, Indonesia berharap dapat menjaga hubungan perdagangan yang baik dengan AS dan negara-negara mitra dagang lainnya. Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa perdagangan tetap berjalan lancar tanpa harus terjebak dalam konflik tarif yang berpotensi merugikan ekonomi kedua belah pihak.
Budi Santoso menutup pernyataannya dengan harapan bahwa semua negara dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang damai dan bermanfaat. "Kami harus berfokus pada kepentingan bersama dan berusaha untuk menciptakan situasi yang stabil bagi perdagangan internasional," katanya.
Keputusan Indonesia untuk memilih jalur diplomasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan serupa di masa depan.
Indonesia diplomasi tarif AS Budi Santoso