Breaking News
Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun     Menteri Keuangan Israel Utarakan Pendapat Kontroversial soal Tawanan     Israel Cabut Visa 27 Politisi Prancis Jelang Kunjungan     Gravedigger Syiria Ungkap Identitas Setelah Bantuan Hukum     Polisi Israel Batalkan Larangan Gambar Anak Palestina    

Partai di Jerman Sepakati Kompromi Masalah Migrasi

Dalam pemilihan umum Bundestag baru-baru ini, masalah migrasi menjadi tema utama yang banyak dibicarakan. Ketegangan antara partai-partai besar seperti CDU, CSU, dan SPD mengenai regulasi imigrasi telah berlangsung lama. Kini, ketiga partai tersebut telah mencapai kesepakatan dalam bentuk koalisi.

Salah satu keputusan penting dalam koalisi ini adalah melanjutkan pengawasan perbatasan di perbatasan Jerman sampai adanya perlindungan perbatasan luar Uni Eropa yang efektif. Meskipun, menurut Schengener Grenzkodex, hal ini seharusnya tidak mungkin dilakukan secara permanen.

Asylum seekers atau pencari suaka kini dapat ditolak langsung di perbatasan, tetapi hal ini hanya bisa dilakukan jika negara-negara tetangga Eropa setuju. Namun, ada tantangan dalam pelaksanaan kebijakan ini. Contohnya, Austria telah menyatakan tidak mau menerima kembali orang-orang yang ditolak.

Hukum Uni Eropa tidak memperbolehkan penolakan langsung di perbatasan Jerman untuk pencari suaka. Biasanya, negara yang bertanggung jawab atas permohonan suaka adalah negara di perbatasan luar Uni Eropa seperti Italia, Yunani, Spanyol, dan Malta.

Selain itu, koalisi juga memutuskan untuk menghapus kebijakan yang dikenal sebagai "Turbo-Staatsbürgerschaft". Kebijakan ini memungkinkan individu yang telah berintegrasi dengan baik untuk mendapatkan paspor Jerman setelah tinggal selama tiga tahun.

Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan dapat menciptakan solusi yang lebih baik dalam mengatur migrasi dan membantu pencari suaka di Jerman, meskipun pelaksanaan kebijakan ini akan tetap menjadi tantangan di masa depan.

library_books Tagesschau