Jakarta, 11 April 2025 – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia sedang menghitung kemungkinan untuk meningkatkan impor minyak dan gas LPG dari Amerika Serikat. Langkah ini diambil dengan tujuan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat tercatat surplus sekitar USD14 miliar hingga USD15 miliar per tahun. Untuk mengurangi kesenjangan ini, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Bahlil untuk mengeksplorasi potensi barang yang bisa diimpor dari Amerika Serikat.
Rencana ini merupakan salah satu strategi negosiasi yang akan ditawarkan kepada pemerintah Amerika Serikat, setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan tarif resiprokal sebesar 32% terhadap barang-barang dari Indonesia.
Bahlil juga menjelaskan bahwa meskipun ada rencana untuk meningkatkan impor dari Amerika Serikat, pemerintah tidak akan menghentikan impor minyak dan gas dari negara lain seperti Singapura, Afrika, dan Timur Tengah. Dengan kata lain, penambahan impor minyak dan gas dari Amerika Serikat akan bersifat alih impor, bukan penambahan volume secara keseluruhan.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai pembahasan ini, masyarakat dapat menyaksikan program Market Review bersama Prasetyo Wibowo yang akan disiarkan secara langsung pada Kamis, 10 April 2025, pukul 21.30 – 22.00 WIB di IDX Channel. Program ini juga dapat diakses melalui beberapa saluran seperti MNC VISION, MNC PLAY, dan aplikasi IDX Channel TV.
impor minyak LPG Amerika Serikat neraca perdagangan