Pada hari Rabu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan perubahan penting dalam kebijakan tarifnya. Ia memberikan penundaan selama 90 hari untuk lebih dari 70 negara yang telah melakukan negosiasi dengan AS untuk menghapus hambatan perdagangan.
Selama periode penundaan ini, barang-barang yang diimpor dari negara-negara tersebut akan dikenakan tarif sebesar 10%. Ini berarti bahwa meskipun ada penundaan, barang-barang dari negara-negara ini masih akan dikenakan biaya tambahan saat masuk ke Amerika Serikat. Tarif ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dan mendorong negosiasi yang lebih baik dalam perdagangan internasional.
Sementara itu, Trump juga mengumumkan bahwa tarif untuk barang-barang dari China akan meningkat menjadi 125%, naik dari tarif sebelumnya yang ditetapkan sebesar 104%. Ini menunjukkan ketegangan yang terus berlanjut antara AS dan China dalam hal perdagangan, yang telah menjadi isu penting dalam kebijakan luar negeri AS.
Negara-negara yang mendapatkan penundaan tarif ini berusaha untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik dengan AS. Mereka berharap, dengan adanya negosiasi ini, akan terjadi pengurangan atau penghapusan tarif yang lebih tinggi di masa depan.
Langkah ini diharapkan dapat membantu memperbaiki hubungan perdagangan antara AS dan negara-negara lain, sementara tetap mempertahankan tekanan pada China. Kebijakan tarif adalah alat yang sering digunakan oleh pemerintah untuk melindungi ekonomi domestik, tetapi bisa juga memicu balasan dari negara lain.
Dengan pengumuman ini, banyak yang akan memperhatikan bagaimana negara-negara tersebut merespons dan langkah-langkah selanjutnya yang diambil oleh pemerintah AS. Ini adalah perkembangan penting yang bisa mempengaruhi ekonomi global.
Trump tarif negara perdagangan China berita ekonomi