Pada tanggal 10 April 2025, seluruh dunia merayakan Hari Kerja dari Rumah atau yang dikenal dengan sebutan Hari WFH. Perayaan ini bertujuan untuk mengingatkan semua orang tentang manfaat dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh pekerjaan jarak jauh.
Di era digital saat ini, banyak individu memiliki pilihan untuk bekerja dari rumah. Hal ini didorong oleh kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi, yang memungkinkan berbagai jenis pekerjaan dapat dilakukan tanpa harus pergi ke kantor. Dengan menggunakan perangkat seperti komputer, tablet, dan koneksi internet yang stabil, pekerja dapat menyelesaikan tugas mereka dari mana saja.
Tren bekerja secara remote ini semakin meluas, dan banyak perusahaan mulai menerapkan sistem kerja yang lebih fleksibel. Di banyak negara, terutama setelah pandemi COVID-19, banyak orang menyadari keuntungan dari bekerja dari rumah. Mereka dapat mengatur waktu mereka sendiri, mengurangi waktu perjalanan, dan memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga.
Namun, meskipun banyak keuntungan yang ditawarkan, bekerja dari rumah juga memiliki tantangan tersendiri. Pekerja sering kali menghadapi masalah seperti kurangnya interaksi sosial dengan rekan kerja dan kesulitan dalam memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi. Oleh karena itu, penting bagi pekerja untuk menemukan cara yang tepat agar dapat tetap produktif dan seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Hari WFH se-Dunia mengajak semua orang untuk lebih menghargai fleksibilitas kerja yang telah ada. Dengan merayakan hari ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya kesejahteraan mental dan fisik dalam dunia kerja. Kegiatan seperti seminar online, diskusi, dan acara berbagi pengalaman dapat diadakan untuk memperkuat kesadaran ini.
Dengan semakin banyaknya orang yang memilih untuk bekerja dari rumah, diperkirakan bahwa tren ini akan terus berkembang di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi pekerja dan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan ini demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.
Hari WFH kerja dari rumah digitalisasi teknologi