Harga Minyak Turun, Investor Khawatir Dampak Tarif Trump
Pada hari Minggu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara tentang dampak dari kebijakan tarif yang membuat banyak orang khawatir. Di dalam pesawat Air Force One, Trump mengatakan, "Saya tidak ingin apa pun turun, tetapi kadang-kadang kita harus mengambil obat untuk memperbaiki sesuatu."
Pernyataan ini datang saat harga minyak mentah mengalami penurunan yang signifikan. Harga minyak mentah ditutup turun 1,65% menjadi $61 per barel pada hari ini, bahkan sempat jatuh di bawah $60. Ini adalah penurunan lebih dari $10 dalam seminggu terakhir dan 25% lebih rendah dibandingkan saat Trump menjabat sebagai presiden. Para investor khawatir bahwa kebijakan tarif Trump dapat menyebabkan resesi dan mengurangi permintaan minyak.
Di sisi lain, ada tanda-tanda kelebihan pasokan minyak di pasar global. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan menambah pasokan 411.000 barel per hari lebih cepat dari yang diperkirakan. Hal ini membuat Arab Saudi menurunkan harga minyaknya.
Kabar ini bisa jadi baik bagi pengemudi, karena harga rata-rata bensin saat ini adalah $3,26 per galon. Namun, hal ini menjadi buruk bagi perusahaan minyak, karena dana yang diperdagangkan di bursa seperti XLE, XOP, dan OIH telah mengalami penurunan sebesar 20% dalam seminggu terakhir.
Dengan semua perubahan ini, banyak yang bertanya-tanya, apakah ini saat yang tepat untuk membeli minyak Amerika yang sedang didiskon? Pertanyaan ini membuat banyak investor berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan.
Trump tarif minyak pasar saham OPEC