Sejak Donald Trump memperkenalkan tarif baru minggu lalu, sekitar 70 negara telah menghubungi Gedung Putih, berharap untuk mendapatkan keringanan.
Namun, hingga saat ini, hanya sedikit yang berhasil. Presiden Trump telah berhasil memposisikan dirinya sebagai satu-satunya pengatur perdagangan dengan Amerika. Hal ini membuat banyak negara harus berpikir keras dalam usaha mereka untuk menarik perhatian dan dukungan dari Trump.
Beberapa negara berusaha mendekati Trump dengan berbagai cara, termasuk memberikan pujian dan menunjukkan dukungan terhadap kebijakan-kebijakan yang ia buat. Mereka berharap dengan cara ini, Trump akan lebih terbuka untuk memberikan keringanan tarif kepada mereka. Namun, tidak semua negara mengambil pendekatan yang sama.
Beberapa negara memilih untuk melawan kebijakan tarif tersebut dengan cara mereka sendiri. Mereka mengkritik keputusan Trump, dan berusaha untuk mencari jalan lain untuk melindungi ekonomi mereka.
Perdagangan adalah aspek penting dalam hubungan antarnegara, dan tarif yang tinggi bisa mempengaruhi harga barang dan jasa. Kenaikan tarif dapat menyebabkan barang impor menjadi lebih mahal, yang pada gilirannya bisa merugikan konsumen.
Kebijakan ini menjadi tantangan tidak hanya bagi negara-negara yang terkena tarif, tetapi juga bagi ekonomi global secara keseluruhan. Negara-negara harus mencari solusi yang tepat untuk mengatasi dampak dari kebijakan perdagangan yang ketat ini.
Dengan situasi yang terus berkembang, banyak yang penasaran untuk melihat bagaimana negara-negara ini akan beradaptasi dan bernegosiasi dengan pemerintah AS. Apakah pendekatan yang berbeda ini akan membuahkan hasil? Hanya waktu yang akan menjawab.
Donald Trump tarif negara Gedung Putih perdagangan