Selama masa angkutan Lebaran tahun 2025, kereta api masih menjadi pilihan utama bagi para pemudik. Setiap harinya, ratusan orang memadati stasiun kereta api, termasuk di Stasiun Bangil.
Rata-rata, jumlah penumpang yang menggunakan kereta api mencapai 800 orang per hari selama arus balik Lebaran. Pada hari Minggu, 6 April 2025, jumlah penumpang bahkan mencapai 850 orang, dengan rincian 371 penumpang berangkat dan 479 penumpang turun di Stasiun Bangil.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa selama arus balik, jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Bangil lebih merata setiap harinya. Artinya, tidak ada lonjakan penumpang yang signifikan pada hari tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan work from anywhere (WFA) yang membuat para pemudik lebih bijak dalam memilih waktu dan rute perjalanan.
"Kebijakan work from anywhere (WFA) sangat efektif karena dapat menyebarkan arus perjalanan untuk arus balik secara lebih merata," kata Luqman melalui sambungan telepon pada hari Selasa, 8 April 2025.
Masa angkutan Lebaran tahun ini berlangsung dari 21 Maret hingga 6 April, selama 17 hari. Selama arus mudik dari 21 hingga 30 Maret, Daop 8 Surabaya mengangkut total 13.044 penumpang di Stasiun Bangil, dengan rincian 7.093 penumpang berangkat dan 5.951 penumpang turun.
Selama arus balik dari 2 hingga 6 April, Stasiun Bangil juga mengangkut 4.526 penumpang, di mana 2.171 penumpang berangkat dan 2.355 penumpang turun. Pihak Stasiun Bangil mengapresiasi kepercayaan masyarakat yang memilih kereta api sebagai moda transportasi selama Lebaran.
Menurut Luqman, PT KAI terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan memastikan perjalanan penumpang aman, nyaman, dan berkesan. "Jika dirata-rata setiap harinya selama arus balik, penumpang yang naik dan turun di Stasiun Bangil mencapai lebih dari 800 penumpang," tutupnya.
kereta api pemudik Lebaran 2025 Stasiun Bangil moda transportasi