Pada hari Senin, 8 April 2025, pasukan Israel melakukan serangan udara yang menghancurkan sebuah tenda yang digunakan oleh wartawan di Khan Younis, Palestina. Serangan ini mengakibatkan kebakaran hebat yang menewaskan dua orang, termasuk seorang jurnalis bernama Hilmi al-Faqawi dan seorang warga sipil, Yousef al-Khazindar. Menurut laporan dari agensi berita Palestina, Wafa, beberapa wartawan lainnya yang berada di dalam tenda juga mengalami luka-luka, termasuk Ahmed Mansour, Hassan Islayeh, dan beberapa orang lainnya, dengan beberapa di antara mereka dalam kondisi kritis.
Serangan terjadi sekitar pukul 03.00 pagi, saat kebanyakan wartawan sedang tertidur. Abed Shaat, seorang jurnalis yang selamat dari serangan tersebut, menceritakan bahwa tidak ada peringatan sebelum serangan dilakukan. Ia menggambarkan situasi yang terjadi sebagai "sangat keras, menyedihkan, dan menyakitkan." Shaat berusaha menolong rekannya, Mansour, yang terbakar hidup-hidup akibat serangan tersebut.
Dalam rekaman video yang beredar luas, terlihat Mansour, seorang koresponden untuk agensi berita lokal Palestine Today, terjebak dalam api sementara rekan-rekannya berusaha menyelamatkannya. Mansour kini berada dalam kondisi kritis dengan luka-luka yang mengancam jiwa.
Sejak Israel memulai serangannya ke Gaza pada bulan Oktober 2023, sudah ada 210 jurnalis Palestina yang tewas. Konflik ini dianggap sebagai "konflik terburuk" bagi jurnalis menurut laporan dari Watson Institute for International and Public Affairs.
Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ) melaporkan pada bulan Februari bahwa jumlah jurnalis yang dibunuh secara global mencapai angka tertinggi pada tahun 2024, dengan hampir 70 persen kematian disebabkan oleh Israel. CPJ juga menuduh Israel berusaha untuk menghalangi penyelidikan terhadap insiden tersebut dan mengalihkan kesalahan kepada para jurnalis, serta mengabaikan tanggung jawabnya untuk mempertanggungjawabkan tindakan pembunuhan tersebut.
Israel serangan wartawan Khan Younis Gaza