Breaking News
Pasukan Israel Hancurkan Rumah di Desa Idhna, Hebron     Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Dikenang di Gaza     Putin Umumkan Gencatan Senjata Sementara di Ukraina     Netanyahu Tegaskan Israel Akan Kendalikan Gaza     Wali Kota New York Luncurkan Investigasi Serangan Fisik Terhadap Protes    

Serangan Militer Israel di Jenin dan Tulkarm Berlanjut

Serangan besar-besaran yang dilakukan oleh militer Israel terhadap kota Jenin dan kamp pengungsi di sekitarnya telah memasuki hari ke-77. Serangan ini ditandai dengan kerusakan yang meluas, termasuk pembongkaran, pembakaran, dan penguasaan rumah-rumah penduduk.

Sementara itu, serangan juga masih berlangsung di kamp pengungsi Tulkarm selama 71 hari, dan di kamp pengungsi Nur Shams yang berdekatan selama 58 hari. Penguatan militer terus dilakukan di wilayah tersebut, menambah ketegangan di antara penduduk.

Kerusakan infrastruktur, termasuk penggalian dan pembongkaran jalan serta rumah, menjadi ciri khas dari serangan Israel di kamp-kamp ini dan daerah sekitarnya. Akibat dari serangan ini, lebih dari 40.000 warga Palestina terpaksa mengungsi dan kini tinggal dalam kondisi sulit di tempat penampungan atau bersama kerabat.

Bantuan kemanusiaan yang tersedia sangat terbatas, dan tidak ada badan resmi yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Kamp Jenin, khususnya, sangat terpukul dengan pengumuman dari militer Israel untuk membongkar struktur kamp tersebut secara keseluruhan.

Jumlah pengungsi dari Jenin dan sekitarnya telah melebihi 21.000 orang, dan kondisi semakin memburuk karena bantuan dari donor semakin menipis. Kamp-kamp di Tulkarm juga tidak jauh lebih baik.

Operasi militer ini telah mengosongkan kamp-kamp dari seluruh penghuninya, sehingga kota-kota tetangga berfungsi sebagai pusat penerimaan bagi para pengungsi. Wali Kota Tulkarm, Riyad Awad, mengungkapkan bahwa militer Israel tidak mengizinkan warga untuk kembali memeriksa rumah mereka atau mengambil barang-barang yang tertinggal.

"Ada kerusakan total pada infrastruktur dan jalan, membuat hampir tidak mungkin untuk berjalan. Tim kami sama sekali tidak bisa bekerja di dalam kamp," jelasnya.

library_books Middleeasteye