Breaking News
Putin Umumkan Gencatan Senjata Sementara di Ukraina     Netanyahu Tegaskan Israel Akan Kendalikan Gaza     Wali Kota New York Luncurkan Investigasi Serangan Fisik Terhadap Protes     Krisis Kemanusiaan di Gaza: Dampak Serangan Israel     NASA Tangkap Gambar Debu Raksasa di Mars    

Rupiah Menguat Setelah Menembus Rp17.000 per USD

Pada hari Senin, 7 April 2025, nilai tukar rupiah sempat mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Rupiah menembus level Rp17.000 per dolar AS. Namun, situasi ini berubah, dan berdasarkan data dari investing.com pada pukul 10.58 WIB, rupiah di pasar spot berada di level Rp16.739 per dolar AS, yang menunjukkan penguatan sebesar 1,1 persen.

Menurut pengamat pasar uang, Lukman Leong, rupiah berpotensi mengalami tekanan. Hal ini disebabkan oleh sentimen risk off yang masih sangat kuat. Sentimen ini berlanjut di pasar ekuitas serta mata uang-mata uang emerging market yang mengalami pelemahan cukup besar pada pagi hari ini.

Lukman menjelaskan bahwa sentimen risk off ini dipicu oleh pernyataan Menteri Perdagangan Amerika Serikat. Ia memastikan bahwa tarif pajak tidak akan ditunda. Selain itu, mantan Presiden Donald Trump juga hanya bersedia mencapai kesepakatan dengan Cina jika defisit dapat diselesaikan.

Lukman menambahkan bahwa tekanan pada rupiah kemungkinan akan terus berlanjut selama perang dagang masih menjadi ancaman. Di samping itu, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan terus melakukan intervensi untuk menjaga nilai rupiah agar tetap di bawah atau tidak jauh dari Rp17.000 per dolar AS.

Situasi ini menunjukkan pentingnya pemantauan kondisi pasar dan kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar, masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan yang terjadi di pasar keuangan.

library_books Idx Channel