Breaking News
Demonstrasi Menyusul Pembunuhan Muslim di Prancis     Kementerian Luar Negeri Israel Tanggapi Tuduhan Dari Menteri Inggris     Mahasiswa 27 Tahun Diselamatkan Dua Kali di Gunung Fuji     Serangan Mematikan di Kashmir Picu Ketegangan antara India dan Pakistan     ASN Jakarta Diharuskan Naik Transportasi Umum Setiap Rabu    

Donald Trump Umumkan Tarif Baru, Pasar Saham Jatuh

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan kebijakan tarif baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kebijakan ini menyebabkan kekhawatiran besar di kalangan investor dan berpotensi berdampak negatif pada ekonomi global.

Setelah pengumuman tersebut, pasar saham Amerika Serikat, yang diukur oleh Russell 3000, mengalami penurunan yang signifikan. Pada hari pertama setelah pengumuman tarif, indeks tersebut jatuh sebesar 5%. Penurunan ini berlanjut pada hari berikutnya ketika China mengumumkan akan menerapkan tarif balasan, membuat pasar saham turun lebih lanjut sebesar 1%.

Kondisi ini membuat banyak orang bertanya-tanya, apakah ekonomi global bisa menahan dampak dari kebijakan ini? Biasanya, saat terjadi krisis, harga emas akan naik dan nilai dolar akan menguat. Namun, dalam beberapa hari terakhir, harga emas justru menurun, dan nilai dolar juga melemah. Ini adalah tanda-tanda yang tidak biasa dan menambah kekhawatiran tentang keadaan ekonomi saat ini.

Banyak analis dan investor mulai memperkirakan terjadinya penurunan ekonomi yang lebih parah. Mereka khawatir bahwa kebijakan tarif ini dapat memicu ketidakstabilan yang lebih besar di pasar global. Sejumlah negara juga mulai bersiap untuk dampak yang mungkin terjadi jika ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China semakin meningkat.

Dengan semua ketidakpastian ini, banyak yang bertanya-tanya, apakah langkah-langkah yang diambil oleh Trump adalah keputusan yang bijak atau justru kesalahan besar yang dapat merugikan semua orang. Sementara itu, masyarakat dan pelaku ekonomi di seluruh dunia terus memantau perkembangan situasi ini dengan cermat.

library_books Theeconomist