Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengumumkan rencana pembangunan gedung baru dengan anggaran sekitar Rp74 miliar. Proyek ini menunjukkan kemandirian keuangan Muhammadiyah di daerah, karena tidak mendapatkan subsidi dari pusat, kecuali untuk daerah terpencil yang menerima bantuan pembangunan fisik.
Menurut PWM Sulsel, pembangunan gedung ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga harus diiringi dengan pembangunan karakter bangsa. Tiga dimensi utama yang harus diperhatikan adalah militansi atau komitmen, pengertian, dan etos kemajuan. Perlu ada komitmen kuat untuk menjaga kekayaan nasional, keterlibatan aktif dalam pembangunan, dan semangat kemajuan, terutama dari generasi muda.
Prof. Ambo Asse, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, menegaskan bahwa meskipun dana untuk pembangunan gedung belum sepenuhnya tersedia, ia yakin bahwa gotong-royong warga Muhammadiyah se-Sulsel akan membantu mewujudkan proyek ini. Ia percaya bahwa kerjasama dan semangat solidaritas di kalangan anggota Muhammadiyah akan menjadi kekuatan dalam menyelesaikan pembangunan gedung tersebut.
Pernyataan ini mendapat apresiasi dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar, yang memuji budaya dakwah Muhammadiyah Sulsel yang kuat dan konsisten. Ia juga menggarisbawahi militansi positif para kader Muhammadiyah yang menjadi salah satu alasan perkembangan amal usaha Muhammadiyah di Sulsel.
Haedar optimis bahwa pembangunan Gedung Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Muhammadiyah Sulsel yang direncanakan memiliki 13 lantai ini akan terlaksana dengan baik. "Kita doakan proses pembangunan ini lancar dan memberi manfaat bagi umat," ujarnya.
Dengan semangat gotong-royong dan komitmen yang kuat, diharapkan gedung baru ini bisa menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas pendidikan di Sulsel.
Muhammadiyah pembangunan Sulsel gedung karakter bangsa