Di tengah kebangkitan miliarder di dunia, pemerintahan Donald Trump terlihat mengutamakan orang-orang kaya untuk mengisi posisi penting. Sejumlah miliarder telah ditunjuk untuk mengisi berbagai jabatan, baik dalam memimpin lembaga kecil maupun dalam mengambil keputusan besar terkait perdagangan dan pertahanan.
Salah satu contoh adalah Elon Musk, yang dikenal sebagai pendiri Tesla dan SpaceX. Ia bukan satu-satunya miliarder yang berperan dalam pemerintahan. Howard Lutnick, seorang investor kaya, ditugaskan untuk menangani masalah perdagangan, sementara Stephen Feinberg, yang memiliki latar belakang di bidang investasi, akan terlibat dalam keputusan militer.
Posisi lain juga diisi oleh Kelly Loeffler, yang memimpin lembaga kecil, dan Linda McMahon, yang memiliki tugas untuk menghapus lembaga besar. Ini menunjukkan bahwa pemerintahan Trump sangat bergantung pada individu-individu kaya untuk menjalankan berbagai kebijakan.
Tidak hanya mereka yang memiliki jabatan resmi, namun ada banyak miliarder lain yang memiliki hubungan dekat dengan Trump. Beberapa dari mereka adalah teman lama seperti Phil Ruffin, serta wajah baru seperti Joe Gebbia. Mereka ini sering disebut sebagai "billionaire bench", yang berarti mereka siap untuk berperan lebih dalam pemerintahan meski tidak memiliki posisi resmi.
Dalam beberapa waktu ke depan, beberapa miliarder juga diperkirakan akan mengisi posisi duta besar setelah mendapatkan konfirmasi dari Senat. Ini adalah langkah yang menarik, karena menunjukkan bahwa kekayaan bisa menjadi tiket untuk memasuki dunia pemerintahan.
Dengan banyaknya miliarder yang terlibat, banyak yang bertanya-tanya: Apakah ini tanda awal perubahan dalam cara pemerintah dijalankan? Atau apakah ini hanya sebuah tren sementara? Yang pasti, keterlibatan miliarder dalam pemerintahan Trump menjadi sorotan banyak pihak.
billionaire Trump pemerintahan posisi miliarder