Seorang wisatawan asal Amerika Serikat berusia 24 tahun ditangkap oleh polisi India karena mencoba memasuki Pulau Sentinel Utara, yang terletak di Samudera Hindia. Wisatawan tersebut ingin bertemu dengan suku Sentinelese, yang dikenal sebagai kelompok yang tidak terpengaruh oleh dunia modern.
Menurut informasi dari polisi India, wisatawan itu membawa hadiah berupa satu kaleng Diet Coke dan sebuah kelapa untuk diberikan kepada penduduk pulau. Namun, suku Sentinelese dikenal sangat menjaga jarak dari orang luar dan pernah melemparkan tombak kepada siapa saja yang mendekat.
Suku Sentinelese diperkirakan berjumlah sekitar 150 orang dan bahasa serta budaya mereka masih menjadi misteri bagi orang luar. Mereka tidak memiliki kontak dengan dunia luar dan hidup dengan cara yang sangat tradisional.
Polisi menyatakan bahwa wisatawan tersebut sebelumnya telah mencoba memasuki pulau tersebut pada bulan Oktober 2024 menggunakan kayak kempis, tetapi usaha itu digagalkan oleh staf hotel. Ia kemudian mencoba lagi pada bulan Januari 2025. Pada percobaan kedua ini, ia awalnya mencoba menarik perhatian dengan menggunakan peluit. Setelah itu, ia meninggalkan kelapa dan Diet Coke tanpa melakukan kontak lebih lanjut dengan suku tersebut, kata penduduk setempat.
Hingga saat ini, belum jelas apa hukuman yang akan diterima oleh wisatawan tersebut. "Sangat dikenal bahwa masyarakat yang tidak berhubungan dengan dunia luar tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit umum dari luar, seperti flu atau campak, yang bisa menghancurkan mereka," kata Caroline Pearce, direktur Survival International, sebuah organisasi yang berusaha melindungi masyarakat adat.
Pada tahun 2018, seorang misionaris asal Amerika juga mendarat secara ilegal di Pulau Sentinel Utara dan diyakini telah dibunuh oleh penduduk setempat dengan panah. Kasus ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman yang dihadapi oleh suku Sentinelese dari orang luar.
wisatawan AS Pulau Sentinel Utara ditangkap suku Sentinelese