Breaking News
Demonstrasi Menyusul Pembunuhan Muslim di Prancis     Kementerian Luar Negeri Israel Tanggapi Tuduhan Dari Menteri Inggris     Mahasiswa 27 Tahun Diselamatkan Dua Kali di Gunung Fuji     Serangan Mematikan di Kashmir Picu Ketegangan antara India dan Pakistan     ASN Jakarta Diharuskan Naik Transportasi Umum Setiap Rabu    

Menteri Eropa Dilarang Masuk Bosnia, Dapat Ancaman Kekerasan

Anna Lührmann, Menteri Eropa Jerman, baru-baru ini dinyatakan sebagai orang yang tidak diinginkan di wilayah Bosnia-Herzegovina. Keputusan ini diambil setelah Lührmann mengumumkan sanksi terhadap seorang pemimpin lokal, Milorad Dodik, yang telah melanggar konstitusi negara tersebut.

Pada hari Kamis, Lührmann mengungkapkan bahwa sanksi tersebut diberlakukan akibat tindakan Dodik yang terus-menerus mengabaikan aturan hukum di Bosnia dan Herzegovina. Setelah pengumuman sanksi, Lührmann melakukan kunjungan ke Banja Luka, ibu kota Republika Srpska, untuk bertemu dengan anggota oposisi dan masyarakat sipil.

Namun, saat berada di Banja Luka, Lührmann menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram, ia menyatakan bahwa "perwakilan Dodik telah mengancam saya dan delegasi saya dengan kekerasan." Hal ini menunjukkan ketegangan yang meningkat antara pemerintah lokal dan pihak luar yang mencoba untuk menegakkan hukum.

Penting untuk diketahui bahwa Dodik sebelumnya telah dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun dan larangan berpolitik selama enam tahun. Hukuman ini dijatuhkan karena Dodik mengesahkan undang-undang yang menolak keputusan Mahkamah Konstitusi Bosnia-Herzegovina dan menyatakan keputusan PBB tidak berlaku di wilayah Republika Srpska.

Dodik menolak untuk mengakui putusan tersebut dan terus mendesak untuk menggabungkan Republika Srpska dengan Serbia, negara tetangga. Sejak perjanjian damai Dayton, Bosnia dan Herzegovina terbagi menjadi dua wilayah: Republika Srpska, yang mayoritas penduduknya adalah orang Serb, dan Federasi Bosnia dan Herzegovina, yang mayoritas penduduknya adalah orang Kroat dan Muslim. Kedua wilayah ini dihubungkan oleh pemerintahan pusat yang lemah.

Keadaan ini menciptakan tantangan besar bagi stabilitas politik di Bosnia dan Herzegovina. Lührmann dan pemerintah Jerman mengharapkan adanya kepatuhan terhadap hukum dan perdamaian di kawasan tersebut.

library_books Tagesschau