Dalam era digital saat ini, penggunaan chatbot semakin meluas. Banyak orang menggunakan chatbot untuk berbagai keperluan, mulai dari menganalisis hasil tes kesehatan hingga mendapatkan bantuan dalam pemrograman. Namun, para ahli memperingatkan bahwa kita harus berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi saat berinteraksi dengan teknologi ini.
Chatbot, seperti yang dimiliki oleh OpenAI dan Google, sangat bergantung pada data untuk meningkatkan kemampuannya. Mereka mendorong pengguna untuk berbagi informasi agar sistem mereka dapat belajar dan berkembang. Namun, informasi sensitif seperti Nomor Jaminan Sosial dan data rahasia perusahaan sebaiknya tidak dibagikan. "Tolong jangan bagikan informasi sensitif dalam percakapan Anda," ungkap OpenAI, pemilik ChatGPT. Sementara itu, Google juga mengingatkan pengguna Gemini untuk tidak memasukkan informasi rahasia atau data yang tidak ingin dilihat oleh orang lain.
Contoh informasi yang sebaiknya tidak dibagikan termasuk keluhan kesehatan yang aneh atau kesalahan keuangan pribadi. Para peneliti AI memperingatkan bahwa informasi tersebut dapat digunakan untuk melatih AI di masa depan atau bahkan dapat bocor dalam kasus kebocoran data. Oleh karena itu, penting untuk menjaga privasi dan keamanan data pribadi saat menggunakan chatbot.
Dengan demikian, meskipun chatbot dapat membantu kita dalam banyak hal, pengguna harus tetap waspada dan tidak sembarangan dalam berbagi informasi. Selalu ingat untuk menjaga kerahasiaan data pribadi agar tidak jatuh ke tangan yang salah.
chatbot informasi pribadi keamanan data AI