Breaking News
Ratusan Organisasi Muslim Minta Inggris Akui Negara Palestina     Prodigy Vaibhav Suryavanshi Cetak Sejarah Cricket di Usia 14 Tahun     Dua Anggota Parlemen Inggris Kunjungi Wilayah Palestina yang Diduduki     Wawancara Menarik Assal Rad di Real Talk     Kinerja 100 Hari Pertama Presiden Donald Trump    

China Kenakan Pajak Impor 34% untuk Barang AS

BEIJING - Pemerintah China akan mulai menerapkan pajak impor tambahan sebesar 34% untuk semua barang yang diimpor dari Amerika Serikat. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada tanggal 10 April 2025. Keputusan ini diambil sebagai langkah balasan terhadap kebijakan Presiden Donald Trump yang juga memberlakukan tarif 34% untuk barang-barang asal China.

Pengumuman ini disampaikan oleh media negara Xinhua pada hari Jumat. Pajak tambahan ini dianggap sebagai respons terhadap tindakan tarif dari pemerintah Amerika yang dinilai telah "secara serius merugikan hak dan kepentingan sah China."

Pajak impor yang baru ini akan berdampak pada berbagai macam barang yang berasal dari AS. Menurut informasi dari Komisi Tarif Dewan Negara China, tindakan ini diambil dalam rangka menjaga kepentingan ekonomi nasional.

Tarif adalah pungutan yang dikenakan oleh pemerintah pada barang-barang yang diimpor dari negara lain. Dengan adanya pajak ini, diharapkan dapat melindungi produk dalam negeri dan meningkatkan daya saing barang lokal di pasar.

Perselisihan perdagangan antara China dan Amerika Serikat telah berlangsung cukup lama, dengan kedua negara saling mengenakan tarif dan pajak yang tinggi. Situasi ini menyebabkan kekhawatiran global mengenai dampaknya terhadap perekonomian dunia.

Para ahli ekonomi memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan perdagangan ini dapat berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi kedua negara dan juga akan berdampak pada negara-negara lain yang terlibat dalam perdagangan internasional.

Kebijakan ini menunjukkan betapa seriusnya kedua negara dalam mempertahankan kepentingan masing-masing di tengah persaingan yang semakin ketat di pasar global. Sejumlah pihak berharap kedua negara dapat menemukan jalan keluar yang damai untuk mengatasi masalah perdagangan ini.

library_books Forbes