Menurut laporan yang dirilis oleh Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), Israel bertanggung jawab atas hampir 70% dari semua pembunuhan jurnalis di seluruh dunia pada tahun 2024. Laporan ini pertama kali diterbitkan pada bulan Februari dan menyebutkan bahwa tahun 2024 adalah tahun paling mematikan bagi jurnalis sejak CPJ mulai mendokumentasikan data.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa dari 124 jurnalis dan pekerja media yang dibunuh tahun lalu, hampir dua pertiga di antaranya adalah orang Palestina yang terbunuh oleh Israel. CPJ mencatat, "Jumlah 85 pembunuhan ini adalah angka tertinggi yang dicatat oleh satu negara dalam satu tahun sejak lebih dari tiga dekade lalu." Ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang dihadapi oleh jurnalis, terutama di daerah konflik.
CPJ menekankan pentingnya perlindungan bagi jurnalis dan meminta kepada pihak berwenang untuk memberikan akses tanpa syarat kepada jurnalis dan ahli hak asasi manusia independen. Mereka ingin agar investigasi terhadap kejahatan yang dilakukan terhadap media selama perang dapat dilakukan dengan baik.
Situasi ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional tentang keselamatan jurnalis. Jurnalis berperan penting dalam menyampaikan informasi dan berita kepada publik. Oleh karena itu, perlindungan terhadap mereka sangat penting agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan aman.
Dengan meningkatnya angka pembunuhan ini, banyak yang berharap agar langkah-langkah konkret diambil untuk melindungi jurnalis dan memastikan bahwa mereka dapat bekerja tanpa rasa takut. Keberanian mereka dalam melaporkan fakta dan berita adalah bagian penting dari kebebasan berpendapat dan demokrasi.
Israel jurnalis pembunuhan CPJ 2024