Breaking News
Pasukan Israel Hancurkan Rumah di Desa Idhna, Hebron     Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Dikenang di Gaza     Putin Umumkan Gencatan Senjata Sementara di Ukraina     Netanyahu Tegaskan Israel Akan Kendalikan Gaza     Wali Kota New York Luncurkan Investigasi Serangan Fisik Terhadap Protes    

Presiden Sementara Suriah Umumkan Kabinet Baru

Pada minggu lalu, Ahmed al-Sharaa, presiden sementara Suriah, memperkenalkan kabinet barunya. Dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa ini adalah "deklarasi dari kehendak bersama kami untuk membangun sebuah negara baru." Pengenalan kabinet ini diharapkan dapat membawa perubahan positif di Suriah yang selama ini dilanda konflik.

Namun, dalam beberapa bulan mendatang, akan terlihat apakah rencana al-Sharaa untuk Suriah benar-benar mencerminkan keberagaman seperti yang dicontohkan oleh kabinet barunya. Komposisi kabinet tersebut menunjukkan adanya inklusi dari berbagai kelompok, tetapi masih ada kekhawatiran di antara minoritas non-Sunni dan non-Arab di negara itu.

Beberapa kelompok minoritas ini, terutama yang pernah mengalami diskriminasi, masih merasa khawatir tentang masa lalu al-Sharaa yang terkait dengan kelompok jihad dan kecenderungannya untuk memusatkan kekuasaan. Mereka berharap bahwa kabinet baru ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga berfungsi untuk melindungi hak dan kepentingan semua warga Suriah.

Meskipun ada kekhawatiran tersebut, hasil dari sebuah jajak pendapat publik yang jarang dilakukan menunjukkan adanya optimisme terhadap al-Sharaa. Banyak warga Suriah yang memberikan kesempatan kepada presiden baru ini untuk membawa perubahan. Data dari jajak pendapat itu menunjukkan bahwa sebagian besar responden percaya bahwa al-Sharaa bisa menjadi pemimpin yang mampu memperbaiki keadaan di negara mereka.

Ke depan, penting untuk melihat apakah langkah-langkah konkret akan diambil oleh al-Sharaa dan kabinetnya untuk menciptakan pemerintahan yang lebih inklusif dan adil. Perhatian utama adalah bagaimana mereka akan menangani isu-isu yang dihadapi oleh kelompok-kelompok minoritas dan memastikan bahwa semua suara didengar dalam proses pembangunan negara yang baru ini.

library_books Theeconomist