Breaking News
Pasukan Israel Hancurkan Rumah di Desa Idhna, Hebron     Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Dikenang di Gaza     Putin Umumkan Gencatan Senjata Sementara di Ukraina     Netanyahu Tegaskan Israel Akan Kendalikan Gaza     Wali Kota New York Luncurkan Investigasi Serangan Fisik Terhadap Protes    

Prancis Beri Penghargaan Hak Asasi Manusia pada Penyiar Kontroversial

Prancis baru-baru ini memberikan penghargaan hak asasi manusia kepada dua penyiar yang sedang menjadi sorotan. Sophia Aram dan Jacques Essebag, yang lebih dikenal dengan nama panggung "Arthur", menerima Jean Pierre-Bloch Prize dari Presiden Emmanuel Macron di Istana Elysee pada hari Rabu.

Penghargaan ini diselenggarakan oleh Liga Internasional Melawan Rasisme dan Antisemitisme (Licra) dan dinamai sesuai dengan mantan presidennya. Penghargaan ini diberikan kepada "seorang seniman dan karyanya" yang berkaitan dengan hak asasi manusia. Tahun ini, penghargaan ini diberikan kepada Aram dan Arthur "sebagai pengakuan atas komitmen luar biasa mereka dalam melawan antisemitisme".

Sophia Aram dan Arthur telah membangun karir mereka di televisi dan radio Prancis, sering kali menjadi pembawa acara dan bintang dalam program komedi yang mengolok-olok politik dan masyarakat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Aram semakin vokal menyerang kelompok "woke" dan menuduh para pendukung pro-Palestina sebagai antisemit atau pendukung Hamas.

Pada bulan Mei 2024, Aram menyampaikan pidato di acara penghargaan Molieres, di mana ia mengecam apa yang disebutnya "keheningan yang menggugah" dari dunia budaya setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023. Ia juga mengklaim bahwa "tidak ada apartheid di Israel sama seperti tidak ada genosida di Gaza saat ini" dan melakukan sketsa tentang serangan yang dilakukan oleh Israel di Lebanon, yang mengakibatkan ribuan korban sipil.

Pada bulan Desember, Aram mengolok-olok anggota parlemen dari Partai Prancis Tak Terbungkam (LFI) Aymeric Caron karena mengecam rasisme anti-Muslim, memanggilnya "Abou Aymeric el Versailly" di media sosial dan merujuk pada "Fatwa Caron".

Selama Olimpiade Paris 2024, Aram kembali menuai kritik setelah mengolok-olok jilbab yang dikenakan oleh medali emas Belanda Sifan Hassan, dengan mengatakan: "Saya saat keluar dari hammam dan kepala saya dingin."

Penghargaan kepada Aram dan Arthur ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat, mengingat tuduhan rasis yang melekat pada mereka. Masyarakat menantikan bagaimana reaksi lebih lanjut terhadap keputusan ini.

library_books Middleeasteye