Dalam perang dagang yang diluncurkan oleh Presiden Donald Trump, banyak pihak yang terkena dampak, termasuk para donatur terkaya Trump. Pada hari Kamis, pasar saham mengalami penurunan yang signifikan, dan sepuluh donatur billionaire teratasnya kehilangan lebih dari $10 miliar akibat rencana tarif yang diumumkan sebelumnya oleh Trump.
Rencana tarif ini diumumkan dalam sebuah acara yang disebut Trump sebagai "Hari Pembebasan". Rencana ini bertujuan untuk mengubah cara perdagangan Amerika dengan negara lain, terutama dengan China. Namun, langkah ini ternyata berisiko tinggi dan membuat banyak investor panik.
Di antara para donatur billionaire, Elon Musk dan Miriam Adelson mengalami kerugian terbesar. Mereka berdua memiliki kekayaan yang sangat besar dan juga memiliki banyak bisnis di China, yang membuat mereka lebih rentan terhadap dampak dari perang dagang ini. Ketika tarif dikenakan, harga saham dan nilai bisnis mereka dapat terpengaruh secara langsung.
Sekretaris Perdagangan, Howard Lutnick, juga merasakan dampak dari situasi ini. Bisnis yang ia jalankan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi secara keseluruhan, sehingga ia juga mengalami kerugian yang cukup besar.
Namun, ada satu orang yang tidak terlalu terdampak dari situasi ini, yaitu Presiden Trump sendiri. Perusahaan media sosial miliknya mengalami penurunan kurang dari 2% pada hari yang sama ketika pasar secara keseluruhan turun sekitar 5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai pemimpin, Trump mungkin memiliki keuntungan tersendiri dalam situasi yang sulit ini.
Peristiwa ini menggambarkan betapa berbahayanya perang dagang bagi banyak orang, bahkan bagi mereka yang memiliki kekayaan sangat besar. Para donatur yang biasanya berada di puncak keberhasilan kini harus menghadapi kenyataan pahit akibat kebijakan perdagangan yang berisiko.
Bagi mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana keadaan masing-masing donatur billionaire Trump dalam situasi ini, informasi lebih lanjut dapat ditemukan di berbagai sumber berita yang meliput topik ini.
Trump perang dagang donatur billionaire kerugian pasar China