Breaking News
CEO Adidas Ungkap Kenaikan Harga Sepatu di AS Akibat Tarif     Peningkatan Masuknya Pemukim Israel ke Masjid Al-Aqsa     Panitia SNPMB 2025 Catat 50 Pelaku Kecurangan Ujian     Ratusan Organisasi Muslim Minta Inggris Akui Negara Palestina     Prodigy Vaibhav Suryavanshi Cetak Sejarah Cricket di Usia 14 Tahun    

Perubahan Waktu Musim Semi: Dampak pada Kesehatan dan Tidur

Setiap tahun, sekitar 1,6 miliar orang di seluruh dunia harus mengubah jam mereka saat memasuki Daylight Saving Time atau waktu musim panas. Perubahan ini biasanya terjadi pada musim semi, dan meskipun banyak yang menantikan hari-hari yang lebih panjang dan terang, ada juga beberapa dampak negatif yang harus dihadapi.

Bagi banyak orang, perubahan waktu ini sering kali disertai dengan kekurangan tidur selama beberapa hari. Orang tua sering kali harus menjelaskan kepada anak-anak mereka bahwa meskipun masih terang di luar, saatnya sudah tiba untuk tidur. Hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi anak-anak yang merasa energik.

Namun, dampak dari perubahan waktu ini tidak hanya terasa dalam beberapa hari setelahnya. Penelitian menunjukkan bahwa ada dampak jangka panjang terhadap kesehatan akibat pergeseran waktu ini. Ketika jam biologis tubuh tidak sejalan dengan posisi matahari, hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Misalnya, gangguan tidur dan penurunan produktivitas adalah beberapa konsekuensi yang sering dialami.

Para ahli menyarankan bahwa jika banyak orang menginginkan lebih banyak cahaya di bulan-bulan musim panas, mereka sebenarnya bisa bangun lebih awal daripada harus mengubah waktu untuk semua orang. Ini akan membantu mengurangi biaya yang ditimbulkan oleh perubahan waktu ini dan juga membantu tubuh beradaptasi dengan lebih baik.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang efek dari Daylight Saving Time, diharapkan masyarakat bisa lebih bijak dalam menghadapi perubahan waktu ini setiap tahunnya.

Ilustrasi: @cristina.spano

library_books Theeconomist