Washington D.C. – Kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump dapat mengubah secara signifikan industri teknologi di Amerika Serikat. Hal ini juga berpotensi meningkatkan harga barang-barang yang sering dibeli konsumen, seperti iPhone dan produk teknologi lainnya.
Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Amazon, yang sangat bergantung pada rantai pasokan global, diperkirakan akan mengalami dampak terbesar dari kebijakan perdagangan ini. Tarif yang baru diumumkan mencakup pajak minimal 10 persen untuk semua negara, termasuk Antartika, dan tarif impor yang sangat tinggi untuk negara-negara mitra dagang utama AS seperti Eropa, China, Vietnam, India, dan Korea Selatan.
Banyak ekonom memperingatkan bahwa kebijakan baru ini bisa menjadi salah satu pergeseran terbesar dalam perdagangan global dalam beberapa dekade terakhir. Salah satu efek yang mungkin terjadi adalah kenaikan harga bagi konsumen di AS dan kemungkinan inflasi yang lebih tinggi. Beberapa hari yang lalu, Goldman Sachs bahkan menaikkan kemungkinan terjadinya resesi di AS dalam 12 bulan ke depan menjadi 35 persen, naik dari sebelumnya yang hanya 20 persen.
Dengan adanya tarif ini, konsumen mungkin akan merasakan dampak langsung pada berbagai produk yang mereka beli. Misalnya, harga iPhone dan barang-barang lainnya yang diimpor bisa meningkat, membuatnya lebih mahal dibandingkan sebelumnya. Hal ini tentu menjadi perhatian banyak orang, terutama bagi mereka yang sering melakukan pembelian online.
Seiring dengan perkembangan situasi ini, banyak yang berharap pemerintah AS dapat menemukan solusi yang baik untuk mengatasi tantangan dalam perdagangan global tanpa harus membebani konsumen dengan harga yang lebih tinggi. Dalam waktu dekat, dampak dari kebijakan tarif ini akan terus dipantau oleh para ekonom dan warga negara.
Trump tarif teknologi harga ekonomi inflasi