Serial drama rumah sakit berjudul The Pitt yang tayang di layanan streaming HBO Max telah menarik perhatian banyak penonton. Dalam setiap episodenya yang berdurasi satu jam, The Pitt menggambarkan situasi mendesak yang dialami para dokter dan perawat di ruang gawat darurat. Meskipun setiap shift terasa singkat, bagi karakter-karakternya, waktu seakan berjalan lambat.
Dibandingkan dengan banyak serial lainnya yang mengandalkan anggaran besar dan jumlah episode yang sedikit, The Pitt justru berhasil dengan cara yang berbeda. Serial ini hanya memiliki satu set utama dan satu bintang besar, yaitu Noah Wyle, yang dikenal dari serial ER.
The Pitt lahir dari situasi pandemi Covid-19. Noah Wyle menyadari bahwa surat-surat penggemar yang ia terima tidak lagi hanya memuji karakternya di ER, tetapi juga berisi komentar tentang tantangan yang dihadapi dokter dan perawat selama pandemi.
Wyle kemudian menghubungi Wells, yang pernah menjadi showrunner dan produser eksekutif di ER yang telah berakhir pada tahun 2009. "Ada sesuatu yang terjadi di dunia kesehatan dan mungkin perlu dibicarakan," kata Wyle saat mengingat percakapannya dengan Wells.
Awalnya, Wells ragu untuk membuat drama medis lainnya. Namun, bersama dengan mantan produser ER, R. Scott Gemmill, mereka memutuskan untuk fokus pada kehidupan sehari-hari di ruang gawat darurat.
Keberhasilan The Pitt dalam menyajikan drama berkualitas dengan nuansa cepat dan mendebarkan telah memuaskan penggemar dan membawanya meraih musim kedua yang dijadwalkan tayang pada Januari mendatang. Di tengah Hollywood yang semakin ketat, The Pitt membuktikan bahwa cerita menarik dapat dihadirkan dengan anggaran yang lebih kecil.
Musim pertama The Pitt terdiri dari 15 episode, dengan biaya produksi setiap episode berkisar antara $5 juta hingga $6 juta. Sebagai perbandingan, musim baru The Last of Us dari HBO akan memiliki tujuh episode dengan biaya lebih dari $15 juta per episode.
The Pitt drama rumah sakit Warner Bros Noah Wyle HBO Max