Duta Kebaikan UNHCR, Yusra Mardini, mengunjungi Suriah untuk pertama kalinya setelah 10 tahun. Kunjungan ini sangat berkesan, karena Yusra dapat bertemu kembali dengan keluarga dan teman-temannya setelah bertahun-tahun terpisah.
Yusra Mardini mengatakan, "Kembali ke rumah setelah 10 tahun sangat emosional. Memeluk keluarga dan berjumpa kembali dengan teman-teman adalah momen yang tidak akan pernah saya lupakan. Apa yang saya lihat bersama UNHCR sangat menggerakkan hati saya: kekuatan orang-orang saya, terutama wanita. Kekurangan makanan, air, dan tempat tinggal sangat menyedihkan, tetapi kekuatan dan harapan yang saya saksikan memberikan saya keyakinan bahwa Suriah bisa pulih. Dengan dukungan, komunitas ini bisa sembuh dan berkembang lagi. Investasi dalam bisnis lokal, keterampilan, dan pendidikan sangat penting untuk membangun kembali, dan UNHCR melakukan pekerjaan penting untuk mewujudkannya."
Kunjungan Yusra datang pada saat yang kritis, di mana lebih dari 1 juta orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan pengungsi kembali ke Suriah. Mereka menghadapi kekurangan parah dalam hal makanan, bahan bakar, air bersih, dan perawatan medis.
UNHCR adalah lembaga kemanusiaan terbesar di Suriah, dengan lebih dari 400 staf yang memberikan dukungan dan perlindungan yang sangat dibutuhkan. Bersama dengan mitra-mitranya, UNHCR melakukan pekerjaan penting untuk membantu para pengungsi membangun kembali kehidupan mereka—menyediakan transportasi, dukungan hukum, dan bantuan darurat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan pakaian.
Di tengah tantangan ini, ada ketahanan dan harapan. Namun, Suriah membutuhkan lebih dari sekadar perdamaian—negeri ini memerlukan pekerjaan, sekolah, rumah sakit, dan layanan vital untuk membangun kembali dan melanjutkan kehidupan ke depan.