Breaking News
Wali Kota Istanbul Ditangkap Usai Pencabutan Ijazah     Kecurangan Baru di SPBU: BBM Dikurangi dengan Aplikasi     Anies Baswedan Berduka, Kucing Peliharaannya Lego Meninggal     Serangan Udara Israel Tewaskan Pekerja PBB di Gaza     Patrick Kluivert Siapkan Perubahan Jelang Pertandingan Melawan Australia    

Parlemen Inggris Serukan Penghentian Pameran Mumi Mesir

Selama berabad-abad, mumi-mumi Mesir kuno telah menjadi daya tarik utama di museum-museum di Inggris. Di British Museum di London, terdapat lebih dari 100 mumi yang merupakan tubuh yang dibungkus kain linen dan ditempatkan dalam peti mati, beberapa di antaranya berusia lebih dari 4.000 tahun.

Minat masyarakat Inggris terhadap mumi sudah ada sejak lama. Bahkan, banyak orang Eropa di abad pertengahan mengonsumsi bagian tubuh mumi Mesir dengan keyakinan bahwa itu dapat menyembuhkan penyakit. Mumi-mumi yang masih ada di Inggris saat ini kebanyakan dibawa selama abad ke-19 dan awal abad ke-20 dan menjadi bagian penting dari budaya museum.

Namun, sekelompok anggota parlemen Inggris kini menyerukan agar praktik ini dihentikan. Sebuah laporan baru dari All-Party Parliamentary Group (APPG) untuk Reparasi Afrikan, berjudul "Laying Ancestors to Rest", meminta agar pameran mumi dan sisa-sisa manusia lainnya dihentikan.

Laporan tersebut mengutuk praktik pameran mumi dan bagian tubuh orang-orang Afrika yang dibawa ke Inggris selama era kolonial sebagai tindakan yang "dehumanisasi". Mereka menyerukan agar sisa-sisa manusia, termasuk kerangka, kulit, dan rambut, dikembalikan ke negara asalnya jika memungkinkan.

Dalam laporan tersebut, terdapat kasus luar biasa tentang Zaki el-Salahi, yang sangat terkejut melihat bagian-bagian tubuh nenek moyangnya dipamerkan saat mengunjungi Museum Anatomi di Universitas Edinburgh. Sisa-sisa tersebut diambil oleh Inggris setelah Pertempuran Omdurman di Sudan modern pada tahun 1898.

"Saya merasa campur aduk antara beku dan melawan segera setelah melihat bagian tubuh nenek moyang saya," tuturnya. "Melihat bahwa kuburan mereka telah dirampok dan kepala mereka dibawa pulang sebagai trofi, dan trofi itu digunakan untuk ilmu ras... itu sangat mengganggu."

Di Inggris, memang dimungkinkan untuk membeli dan menjual bagian tubuh manusia, asalkan diperoleh secara legal dan tidak digunakan untuk transplantasi. Laporan ini kemungkinan akan mendapat perhatian serius dan menjadi bahan perdebatan di sektor warisan Inggris.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada perdebatan hangat mengenai isu ini, dengan beberapa museum yang telah menghapus sisa-sisa manusia dari pameran mereka.

library_books Middleeasteye