Breaking News
Ketenangan Kunci Mengatasi Kegelisahan     Mendag Minta Masyarakat Laporkan Beras Tidak Sesuai Takaran     Kiper Bahrain Optimis Hadapi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026     Keluarga Mat Solar dan Muhammad Idris Berdamai dalam Sengketa Tanah     Lebih dari 50.000 Warga Palestina Tewas Selama Konflik di Gaza    

Mahasiswa Universitas Essex Terancam Dikeluarkan Karena Media Sosial

Sejumlah mahasiswa di Universitas Essex menghadapi kemungkinan dikeluarkan setelah mereka membagikan serangkaian postingan di media sosial. Salah satu postingan yang menjadi perhatian adalah video yang dipublikasikan oleh Middle East Eye mengenai kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Pada bulan Agustus lalu, Serikat Mahasiswa Universitas Essex memberitahukan kepada Palestina Solidarity Society bahwa mereka mungkin telah melanggar kode etik mahasiswa karena diduga "mendukung kelompok terlarang". Masalah ini muncul setelah ada kekhawatiran mengenai postingan yang dibagikan di halaman Instagram organisasi tersebut setelah penyerangan terhadap Haniyeh di Iran, dan beberapa hari kemudian ketika Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah membunuh pemimpin Hamas tersebut.

Universitas Essex kemudian memberitahukan secara resmi enam mahasiswa yang terlibat dengan organisasi tersebut pada bulan September bahwa mereka sedang dalam penyelidikan terkait postingan di Instagram dan bisa menghadapi kemungkinan dikeluarkan dari universitas.

Sampai saat ini, Universitas Essex belum memberikan tanggapan atas beberapa permintaan komentar mengenai masalah ini. Sebuah dokumen yang disusun oleh universitas sebagai bukti terhadap para mahasiswa telah diserahkan kepada Middle East Eye, menunjukkan bahwa penyelidikan terhadap enam mahasiswa tersebut didasarkan pada beberapa postingan dari halaman Instagram mereka.

Dua dari postingan yang dimasukkan dalam bukti universitas adalah dari halaman Instagram Middle East Eye. Salah satu postingan adalah klip video wawancara dengan Haniyeh yang disiarkan oleh Al Jazeera Arabic pada bulan Juli 2024, yang menjelaskan motivasi Hamas dalam melawan Israel. Posting lainnya adalah karusel foto yang menampilkan beberapa komentator terkenal, termasuk mantan direktur jenderal Al Jazeera English, Wadah Khanfar, yang memperingati kematian Haniyeh.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan berekspresi di kalangan mahasiswa dan batasan yang dikenakan oleh universitas terhadap konten yang dianggap mendukung kelompok tertentu.

library_books Middleeasteye