Breaking News
Ketenangan Kunci Mengatasi Kegelisahan     Mendag Minta Masyarakat Laporkan Beras Tidak Sesuai Takaran     Kiper Bahrain Optimis Hadapi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026     Keluarga Mat Solar dan Muhammad Idris Berdamai dalam Sengketa Tanah     Lebih dari 50.000 Warga Palestina Tewas Selama Konflik di Gaza    

Ratusan Orang Berunjuk Rasa untuk Bebaskan Mahmoud Khalil di New York

Ratusan warga New York berkumpul di depan pengadilan federal Manhattan pada hari Rabu untuk menuntut pembebasan Mahmoud Khalil. Khalil, seorang warga Palestina, ditangkap oleh agen ICE di kediamannya di Universitas Columbia. Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk mendeportasinya.

Selama sidang, tim hukum Khalil berargumen bahwa dia seharusnya dibebaskan dari fasilitas penahanan di Louisiana dan dikembalikan ke New York untuk menjalani proses imigrasi. Namun, pemerintahan Trump berpendapat bahwa kasus ini sebaiknya dipindahkan ke New Jersey atau Louisiana.

Hakim Distrik AS, Jesse M. Furman, tidak memberikan keputusan langsung setelah mendengarkan argumen dari kedua belah pihak. Saat ini, Khalil akan tetap berada di Louisiana hingga kedua pihak menyerahkan surat bersama yang menjelaskan argumen mereka.

Dalam keputusan lainnya, hakim mengizinkan Khalil untuk melakukan panggilan telepon pribadi dengan pengacaranya. Pengacara Khalil, Ramzi Kassem, menyatakan bahwa aktivis Palestina tersebut hanya diizinkan melakukan satu panggilan dengan tim hukumnya selama ditahan, dan panggilan tersebut dipotong serta direkam oleh pihak berwenang.

Saat ini, Khalil dan pengacaranya diperbolehkan untuk melakukan satu panggilan pada hari Rabu dan Kamis tanpa adanya pemantauan dari pemerintah.

Pada hari Senin, dalam sebuah posting di platform media sosial Truth Social milik Donald Trump, presiden AS tersebut menyebut Khalil sebagai "Mahasiswa Pro-Hamas Radikal Asing" dan mengumumkan bahwa penangkapannya adalah "penangkapan pertama dari banyak yang akan datang."

library_books Middleeasteye