Banyuwangi, 14 Maret 2025 – Bupati Banyuwangi, Bu Ipuk, baru-baru ini menggelar evaluasi kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan mendengarkan pemaparan program-program unggulan yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi di daerah tersebut. Acara ini dihadiri oleh Wakil Pimpinan Bulog Banyuwangi, CEO PT Pandawa Agri Indonesia, Pimpinan Danone Banyuwangi, serta jajaran tim inflasi daerah dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Dalam kesempatan tersebut, Bu Ipuk menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab untuk mengendalikan laju inflasi. Salah satu fokus utama adalah memastikan ketersediaan dan stabilitas harga komoditas bahan pokok, seperti beras, sembako, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Untuk mendukung produksi beras di Banyuwangi, Pemkab juga menjalin kolaborasi dengan PT Pandawa Agri Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produk pertanian ramah lingkungan, serta Danone Banyuwangi. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan beras biofortifikasi, yaitu budidaya beras yang memiliki nutrisi tinggi.
Saat ini, program beras biofortifikasi sudah dilaksanakan di lahan seluas 100 hektar. Pemkab menargetkan bahwa pada tahun 2025, luas lahan untuk program ini akan meningkat menjadi 500 hektar. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ketersediaan komoditas pangan yang kaya nutrisi dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
"Harapan kami, program ini bisa diperluas sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi beras dengan nutrisi tinggi, terutama untuk balita dan anak-anak agar pertumbuhannya maksimal," kata Bu Ipuk. Dengan langkah ini, diharapkan inflasi di Banyuwangi dapat terjaga dan masyarakat mendapatkan akses terhadap makanan bergizi.