Di ibu kota Argentina, Buenos Aires, terjadi bentrokan antara demonstran yang terdiri dari rentenir, suporter sepak bola, dan polisi. Para rentenir ini telah melakukan protes setiap minggu selama beberapa waktu untuk menuntut peningkatan pensiun dan mengeluhkan kehidupan mereka yang sulit di bawah pemerintahan Presiden Argentina, Javier Milei.
Bentrokan ini menjadi semakin serius. Sebelumnya, protes berlangsung tanpa banyak insiden, tetapi kali ini situasinya memburuk. Polisi menggunakan gas air mata, amunisi non-mematikan, dan meriam air untuk membubarkan demonstran. Dalam aksi protes ini, para demonstran melemparkan batu dan bahkan membakar tempat sampah serta sebuah kendaraan polisi, menurut laporan dari surat kabar La NaciĆ³n.
Akibat bentrokan ini, dilaporkan setidaknya 20 orang mengalami luka-luka dan lebih dari 100 orang ditangkap oleh polisi. Salah satu korban adalah seorang jurnalis foto yang terluka parah setelah terkena proyektil saat sedang memotret. Dalam sebuah video yang beredar di media lokal, ayah dari jurnalis tersebut, Pablo Grillo, mengungkapkan bahwa putranya dalam keadaan kritis. Ia menyalahkan pemerintah Milei atas insiden tersebut.
Selain itu, banyak suporter sepak bola, yang dikenal sebagai barrabravas, bergabung dengan para demonstran. Barrabravas memiliki pengaruh besar di Argentina dan seringkali memiliki hubungan dengan dunia kriminal. Menurut laporan dari wartawan agensi berita AP, para penggemar dari klub-klub terkenal seperti Boca Juniors dan River Plate ikut serta dalam aksi protes ini. Mereka berteriak, "Jangan sentuh orang tua!" sambil dikelilingi oleh polisi.