Breaking News
Wali Kota Istanbul Ditangkap Usai Pencabutan Ijazah     Kecurangan Baru di SPBU: BBM Dikurangi dengan Aplikasi     Anies Baswedan Berduka, Kucing Peliharaannya Lego Meninggal     Serangan Udara Israel Tewaskan Pekerja PBB di Gaza     Patrick Kluivert Siapkan Perubahan Jelang Pertandingan Melawan Australia    

Film Dokumenter Angkat Suara Desa Palestina di Masafer Yatta

Film dokumenter berjudul No Other Land berhasil menarik perhatian dunia mengenai kondisi kehidupan warga Palestina di Masafer Yatta, sebuah kumpulan desa di Tepi Barat yang diduduki. Wilayah ini telah dinyatakan sebagai kawasan tembakan oleh tentara Israel, yang mengakibatkan penggusuran terus-menerus terhadap penduduk setempat.

Di Masafer Yatta, sekitar 1.000 warga Palestina, termasuk anak-anak, terpaksa pindah ke gua-gua karena rumah mereka dihancurkan. Sejak tahun 2019, tim pembuat film yang terdiri dari sutradara Palestina Basel Adra dan jurnalis Israel Yuval Abraham telah merekam bagaimana kehidupan sehari-hari warga desa yang berjuang untuk tetap tinggal di tanah mereka.

Film tersebut baru-baru ini memenangkan penghargaan di festival film Berlin dan juga meraih Oscar. Hal ini menjadi bukti ketekunan dan keteguhan hati warga Palestina di delapan desa, yang telah berjuang untuk mempertahankan tempat tinggal mereka meskipun menghadapi ancaman penggusuran.

Dalam film tersebut, ditunjukkan bagaimana seorang wanita Palestina berhadapan langsung dengan tentara. Dia bertanya kepada tentara tersebut apakah dia merasa malu karena menghancurkan rumahnya. Tentara itu menjawab, "Itu adalah hukum. Kenapa saya harus merasa malu?"

Sementara itu, seorang warga desa lainnya ditanya mengapa dia tidak pergi dari sana. Dia menjawab dengan tegas, "Kami tidak memiliki tanah lain." Ini menunjukkan betapa pentingnya tanah bagi mereka dan ketidakberdayaan yang mereka rasakan.

Film ini direkam sebelum serangan Hamas pada bulan Oktober 2023. Semua kekerasan yang ditunjukkan dalam film tersebut berasal dari tindakan negara Israel. Warga Palestina di kawasan perbukitan Hebron Selatan hanya dapat mengandalkan kata-kata dan hak moral mereka untuk mempertahankan tanah mereka dari ekspansi berkelanjutan negara Israel.

Film No Other Land bukan hanya sekedar karya seni, tetapi juga sebuah seruan untuk keadilan dan pengakuan atas hak-hak manusia yang sering kali diabaikan. Dengan semakin banyaknya perhatian terhadap isu ini, diharapkan suara warga Palestina dapat didengar dan diperjuangkan.

library_books Middleeasteye