Breaking News
Ketenangan Kunci Mengatasi Kegelisahan     Mendag Minta Masyarakat Laporkan Beras Tidak Sesuai Takaran     Kiper Bahrain Optimis Hadapi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026     Keluarga Mat Solar dan Muhammad Idris Berdamai dalam Sengketa Tanah     Lebih dari 50.000 Warga Palestina Tewas Selama Konflik di Gaza    

Rodrigo Duterte Ditangkap Setelah Warrant Penangkapan Dikeluarkan

Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, kini berada dalam tahanan setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya. Penangkapan ini terjadi setelah Duterte dikenal dengan pernyataannya yang kontroversial selama kampanye pemilihan presiden pada tahun 2016. Saat itu, ia berjanji kepada para pendukungnya untuk melakukan tindakan tegas terhadap kejahatan, bahkan dengan mengancam bahwa banyak orang akan terbunuh sehingga ikan di Teluk Manila akan tumbuh gemuk dari tubuh mereka.

Duterte, yang menjabat sebagai presiden dari 2016 hingga 2022, mendorong polisi untuk melakukan ribuan pembunuhan di luar proses hukum. Ia beralasan bahwa pasukan pembunuhnya hanya menargetkan para pengedar narkoba. Namun, banyak dari mereka yang tewas tidak pernah diadili dan dianggap bersalah hanya berdasarkan kecurigaan.

Penangkapan Duterte bisa menjadi sinyal bagi para pejabat tinggi lainnya untuk berpikir dua kali sebelum melakukan tindakan serupa. Langkah ini mungkin mencerminkan perubahan politik yang terjadi di Filipina, yang bisa berpengaruh pada cara penegakan hukum dan hak asasi manusia di negara tersebut.

Sementara itu, banyak yang menunggu perkembangan selanjutnya dari kasus ini dan dampaknya terhadap situasi politik di Filipina. Apakah penangkapan ini akan memicu perubahan yang lebih besar dalam kebijakan pemerintah terhadap kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

library_books Theeconomist