Grobogan, Jawa Tengah – Banjir melanda 26 desa di enam kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sejak hari Senin (10/3/2025) akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang. Hingga Selasa (11/3) pagi, air mulai surut di beberapa desa, namun banjir malah meluas ke desa-desa lain yang berada di bagian barat tanggul yang jebol.
Menurut data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, hingga pukul 07:30 WIB, banjir telah menggenangi daerah-daerah yang sebelumnya tidak terdampak. Masyarakat di Desa Cangkring, Kecamatan Tegowanu, terlihat berjuang menghadapi situasi ini. Seorang remaja terlihat duduk di atas gapura jalan utama desa yang terendam, mencerminkan kesedihan dan tantangan yang dihadapi warga.
Banjir ini menjadi perhatian serius karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat. Banjir yang terjadi di Grobogan adalah hasil dari curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, ditambah dengan kondisi tanggul yang tidak kuat. Para petugas BPBD terus melakukan pemantauan dan penanganan agar situasi tidak semakin parah.
Sejak kejadian ini, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah lokal untuk membantu masyarakat yang terdampak. Tim penyelamat dan relawan telah dikerahkan untuk memberikan bantuan, termasuk makanan dan perlengkapan dasar lainnya. Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan diri.
Banjir yang melanda Grobogan ini merupakan pengingat pentingnya pengelolaan sumber daya air dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Diharapkan, dengan adanya upaya bersama, kondisi dapat segera pulih dan kehidupan masyarakat dapat berjalan normal kembali.