Lebih dari 80.000 orang telah melarikan diri dari kekerasan yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC) sejak bulan Januari. Mereka mencari perlindungan di negara tetangga, terutama di Burundi.
Salah satu pengungsi, Mawazo, terpaksa meninggalkan rumahnya di Kongo bersama ketujuh anaknya. Namun, sayangnya, tiga dari anaknya harus ditinggal di belakang. "Saya tahu mereka menderita sekarang," kata Mawazo dengan penuh kesedihan.
Mawazo tiba di Burundi hanya dengan membawa sebuah panci masak dan sebuah piring. "Awalnya, yang saya butuhkan hanyalah makanan dan tempat untuk beristirahat," tambahnya. Meskipun sekarang dia sudah mendapatkan makanan, rasa aman masih menjadi hal yang tidak pasti.
Di Burundi, lebih dari 60.000 pengungsi telah tiba. UNHCR sedang berupaya keras untuk memberikan bantuan berupa makanan, air, dan tempat tinggal. Namun, sumber daya yang tersedia sangat terbatas.
Mawazo memiliki harapan untuk kembali ke rumahnya, tetapi hanya jika keamanan dan perdamaian dapat terwujud. Sampai saat itu, dia dan ribuan orang lainnya sangat membutuhkan dukungan segera.
Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya bantuan kemanusiaan di wilayah yang terkena konflik. Sebagai masyarakat, kita harus peduli dan membantu mereka yang membutuhkan.