Nasib dua astronaut NASA, Butch Wilmore dan Suni Williams, yang diluncurkan pada penerbangan pertama pesawat luar angkasa Starliner buatan Boeing pada 5 Juni 2024, kini menjadi topik perdebatan politik. Hal ini muncul setelah pernyataan Presiden Donald Trump dan pendiri SpaceX, Elon Musk, yang menyatakan bahwa kembalinya kedua astronaut tersebut ditahan oleh pemerintahan Biden.
Pada bulan Februari, Trump dan Musk muncul dalam sebuah wawancara di FOX News. Dalam wawancara itu, mereka membahas tentang Wilmore dan Williams yang masih berada di luar angkasa. NASA memutuskan bahwa lebih baik bagi mereka untuk tidak kembali menggunakan pesawat Starliner yang mengalami kerusakan, dan mereka akan kembali menggunakan pesawat Crew Dragon yang dibangun oleh SpaceX.
Musk menjelaskan, "Atas permintaan presiden, kami mempercepat kembalinya astronaut, yang ditunda dengan cara yang sangat tidak masuk akal." Trump menambahkan, "Mereka ditinggalkan di luar angkasa." Menurut Musk, "Mereka ditinggalkan di sana karena alasan politik, yang tidak baik."
Setelah wawancara tersebut, seorang astronaut Denmark bernama Andreas Mogensen menanggapi dengan menyatakan bahwa Musk berbohong. Ia menulis di media sosial yang dimiliki Musk, X, "Apa kebohongan ini. Dan dari seseorang yang mengeluh tentang kurangnya kejujuran dari media arus utama."
Musk memberikan balasan tajam kepada Mogensen, mengatakan, "Anda benar-benar bodoh. SpaceX sudah bisa membawa mereka pulang beberapa bulan yang lalu. Saya MENAWARKAN INI LANGSUNG kepada pemerintahan Biden dan mereka menolak. Kembali mereka DITUNDA karena alasan politik. Bodoh."
Jadi, apa kebenarannya? Situasinya cukup rumit, dan banyak informasi yang perlu diperiksa lebih lanjut. Kita perlu mencari tahu lebih dalam mengenai apa yang sebenarnya terjadi dengan para astronaut ini dan bagaimana politik mempengaruhi keadaan mereka di luar angkasa.
NASA astronaut Butch Wilmore Suni Williams politik Elon Musk