Arab Saudi baru-baru ini menggelar sebuah acara peluncuran megah untuk proyek kotanya yang ambisius, Neom. Acara ini dihadiri oleh banyak selebriti terkenal seperti Will Smith dan Tom Brady, serta diisi dengan penampilan dari penyanyi Alicia Keys. Mereka berkumpul di sebuah pulau pasir di Laut Merah yang dipenuhi hotel-hotel mewah dan superyacht yang berlayar di dekatnya.
Namun, di balik kemewahan tersebut, terdapat banyak masalah yang menghambat proyek Neom. Proyek ini merupakan bagian dari rencana besar Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan beralih ke teknologi modern. Neom direncanakan menjadi sebuah metropolis dengan arsitektur futuristik dan teknologi canggih.
Tetapi, bagian pertama dari Neom yang dikenal sebagai Sindalah, ternyata sudah terlambat lebih dari tiga tahun dan diperkirakan akan menghabiskan biaya hampir $4 miliar, yang tiga kali lipat dari anggaran awal. Banyak hotel yang belum selesai dibangun, angin kencang mengganggu layanan feri, dan sebagian besar lokasi masih dalam tahap konstruksi.
Keberadaan Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman, yang merupakan penggagas Neom, juga mengejutkan karena ia tidak hadir dalam acara tersebut. Dokumen dewan Neom mencatat bahwa pesta tersebut menelan biaya setidaknya $45 juta. Ketidakhadiran Pangeran Mahkota dianggap oleh banyak staf Neom sebagai tanda ketidakpuasan.
Beberapa minggu setelah acara, pemimpin Neom selama enam tahun, yang merupakan favorit pangeran mahkota, meninggalkan proyek tersebut. Sebuah tim eksekutif baru pun diangkat untuk mengubah arah proyek Neom. Meskipun telah menghabiskan lebih dari $50 miliar, impian Pangeran Mahkota untuk menciptakan tempat-tempat unik seperti resor ski di pegunungan kering dan distrik bisnis terapung tampaknya sulit terwujud.
Biaya yang terus meroket dan penundaan yang terus menerus menjadi masalah utama. Keputusan tahun lalu untuk mengurangi fase pertama Neom dapat mengancam keberadaan kota gurun ini sebagai pusat bisnis modern yang diinginkan. Di balik semua masalah ini terdapat sebuah permainan delusi di mana pangeran mahkota mendorong rencana fantastis, sementara para eksekutif menyembunyikan tantangan dan biaya sebenarnya dari pangeran, menurut mantan karyawan dan audit internal proyek yang lebih dari 100 halaman.