Breaking News
Tiga Polisi Tewas Saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung     Kejahatan Rasis dan Xenofobik Naik 11 Persen di Prancis     Penjualan SUV Terus Meningkat Meski Ada Peringatan Lingkungan     Harvard Tawarkan Bebas Biaya Kuliah untuk Keluarga Berpenghasilan Rendah     Tuntutan Hukum di Hollywood Ungkap Skandal Tersembunyi    

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap

Pada hari Selasa, mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, ditangkap setelah bertahun-tahun penyelidikan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag. Penangkapan ini terkait dengan kampanye melawan narkoba yang dilaksanakan selama masa jabatannya, yang menyebabkan ribuan warga Filipina kehilangan nyawa.

Kampanye ini dikenal dengan istilah "perang melawan narkoba" yang diluncurkan oleh Duterte setelah ia menjabat pada tahun 2016. Dalam upaya untuk memberantas peredaran narkoba, Duterte mengizinkan tindakan keras yang sangat keras terhadap para pengedar dan pengguna narkoba, yang sering kali berujung pada pembunuhan.

Selama periode tersebut, banyak laporan yang mencatat bahwa ribuan orang tewas, dan banyak di antaranya diduga dibunuh oleh polisi. Masyarakat internasional mengutuk tindakan ini, menganggapnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia. ICC mulai menyelidiki kasus ini pada tahun 2018, setelah banyaknya keluhan yang masuk dari berbagai pihak.

Tanggal-tanggal penting dalam timeline perang melawan narkoba Duterte mencakup:

  • 2016: Duterte mulai menjabat sebagai presiden dan meluncurkan kampanye perang terhadap narkoba.
  • 2018: ICC memulai penyelidikan atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terkait kampanye ini.
  • 2020: Laporan dari berbagai organisasi hak asasi manusia menunjukkan angka kematian yang sangat tinggi akibat perang narkoba.
  • 2023: Penangkapan Duterte setelah penyelidikan panjang oleh ICC.
  • Penangkapan Duterte ini menandai babak baru dalam upaya penegakan hukum internasional terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Banyak pihak berharap bahwa tindakan ini akan memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka.

    Dengan penangkapan ini, ICC menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun di atas hukum, termasuk pemimpin negara. Ini merupakan berita penting bagi masyarakat Filipina dan dunia internasional yang terus mengikuti perkembangan kasus ini.

    Penangkapan ini juga memicu perdebatan di dalam negeri Filipina mengenai kebijakan yang diterapkan selama masa kepemimpinan Duterte dan dampaknya terhadap masyarakat.

    Selanjutnya, masyarakat dunia akan terus memantau proses hukum yang akan berjalan setelah penangkapan ini, serta bagaimana dampaknya terhadap pemerintahan saat ini dan masa depan Filipina.

    library_books Nikkeiasia