London, Inggris - Aktivis Daniel Day melakukan aksi protes yang menghebohkan dengan memanjat Menara Elizabeth, atau yang lebih dikenal dengan Big Ben, pada hari Sabtu lalu. Dalam aksinya, ia mengibarkan bendera Palestina selama 17 jam penuh. Aksi ini menarik perhatian banyak orang dan mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk penyair Palestina, Hind Joudeh.
Hind Joudeh mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Daniel Day atas keberaniannya. "Apakah kamu melihat wajahnya? Apakah kamu melihat kakinya yang telanjang dan luka-lukanya?" ujarnya. Dalam aksinya, Daniel berdiri tanpa alas kaki di tepi menara yang sempit, menghadapi kondisi cuaca yang sulit. Joudeh menekankan bahwa tindakan Day mengingatkan kita bahwa rakyat Palestina tidak sendirian dalam perjuangan mereka melawan ketidakadilan.
"Saya bisa mengatakan bahwa dia membuat saya merasa bahwa orang Palestina tidak sendirian dalam menghadapi ketidakadilan sistem yang mengatur hukum di dunia yang menyedihkan ini," tambahnya. Aksi Daniel Day tidak hanya menjadi sorotan media, tetapi juga menimbulkan dampak hukum bagi dirinya. Saat ini, ia sedang menghadapi pertanyaan dari pihak berwenang mengenai tindakannya tersebut.
Joudeh melanjutkan, "Saya menemukan laporan berita yang menyatakan: 'Britania menuntut aktivis Daniel Day setelah dia memanjat Big Ben dan mengibarkan bendera Palestina.' Saya berharap proses ini tidak berlarut-larut untuknya."
Di akhir pernyataannya, Joudeh mengungkapkan dukungan dan kasihnya kepada Day, "Terima kasih, Daniel Day... Kami melihatmu, kami mendengarmu, dan kami mencintaimu, sama seperti kamu melihat kami, mendengar kami, dan mencintai kami." Aksi ini bukan hanya sebuah protes, tetapi juga sebuah simbol solidaritas global terhadap perjuangan rakyat Palestina.