PAJARAKAN – Pada malam Minggu (9/3/2025), ribuan umat Muslim berkumpul di Pesantren Zainul Hasan (Zaha) Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo untuk merayakan malam puncak Lailatul Qiro'ah. Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan haul almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty. Malam tersebut diisi oleh para qori’ terbaik dari tingkat nasional hingga internasional.
Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris (Gus Haris), dalam sambutannya menekankan bahwa Al-Qur'an seharusnya lebih dari sekadar bacaan. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur'an sebagai pedoman dalam mencapai keselamatan di dunia dan akhirat.
"Sangat penting untuk menanamkan pendidikan agama dalam rangka membentuk akhlak generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen mendukung madrasah diniyah serta guru ngaji," kata Gus Haris. Ia menegaskan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur'an akan menjadi syarat bagi siswa Muslim di Kabupaten Probolinggo. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di daerah tersebut.
"Saya berharap dengan adanya perhatian khusus terhadap pendidikan agama, akhlak generasi muda dapat terbentuk dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks," tambahnya.
Malam puncak Lailatul Qiro'ah juga dimeriahkan dengan Gerakan Ngaji untuk Sang Guru, yang mencakup khataman Al-Qur’an sebanyak 90 kali, pembacaan sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 914.482 kali, dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 3.560.620 kali.
Acara ini dihadiri oleh Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur, serta para ulama dan pejabat daerah lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga mengenang sosok almarhumah Nyai Hj. Imami Hafshawaty sebagai pribadi yang sabar dan patut dijadikan teladan.
Diharapkan dengan adanya acara ini, semakin banyak masyarakat yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, baik dalam aspek ibadah maupun dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat.
Lailatul Qiro'ah Pesantren Zainul Hasan Probolinggo Gus Haris