Saham Tesla, perusahaan mobil listrik yang terkenal, mengalami penurunan yang sangat signifikan. Saham ini anjlok sekitar 45 persen sejak mencapai rekor tertingginya pada bulan Desember 2024. Menurut informasi dari Investopedia pada Senin, 10 Maret 2025, saham Tesla mengalami penurunan sebesar 10 persen pada pekan lalu. Ini merupakan penurunan mingguan ketujuh secara berturut-turut.
Pada tanggal 17 Desember 2024, saham Tesla diperdagangkan pada harga USD 479,86. Namun, pada Jumat lalu, harga saham ini melorot drastis menjadi USD 262,67. Penurunan harga ini menjadi perhatian banyak orang, terutama para investor.
Salah satu faktor yang berkontribusi pada penurunan ini adalah masuknya Elon Musk, CEO Tesla, ke dalam pemerintahan Amerika Serikat (AS). Banyak pihak yang menentang rencana pemangkasan anggaran besar-besaran yang disampaikan oleh Musk. Rencana tersebut membuat banyak orang khawatir akan dampaknya terhadap perusahaan dan industri mobil listrik secara keseluruhan.
Perubahan dalam kepemimpinan dan kebijakan yang diusulkan bisa mempengaruhi kinerja saham perusahaan. Hal ini menunjukkan bagaimana keputusan seorang pemimpin dapat berdampak besar pada nilai perusahaan di pasar saham. Investor dan pengamat pasar kini sedang memantau perkembangan selanjutnya, terutama terkait dengan kebijakan yang akan diterapkan oleh Musk di pemerintahan.
Dengan penurunan yang terus berlanjut, banyak yang berharap agar Tesla bisa segera pulih dan kembali menunjukkan pertumbuhan positif di masa depan.
saham Tesla penurunan saham Elon Musk pemerintahan AS teknologi