Gaza City, 10 Maret 2025 – Warga Palestina berkumpul pada hari Kamis untuk berbuka puasa di tengah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan selama 15 bulan terakhir. Momen ini berlangsung di Gaza City, di mana banyak orang merayakan Ramadan dengan perasaan campur aduk antara sukacita dan kesedihan.
Ramadan kali ini terasa berbeda bagi warga Gaza, yang telah mengalami banyak kehilangan akibat serangan udara yang dilancarkan oleh Israel. Dalam periode tersebut, lebih dari 48.000 warga Palestina kehilangan nyawa, dan banyak bangunan serta infrastruktur hancur.
Selama periode serangan, tercatat 1.109 masjid telah dihancurkan berdasarkan laporan dari Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina di Gaza. Meski demikian, semangat warga untuk beribadah tetap tinggi. Banyak yang berusaha memperbaiki masjid yang rusak atau mendirikan tenda sementara untuk tempat berdoa.
Dalam suasana yang penuh harapan, warga Gaza tetap berusaha menjalani ibadah puasa dengan penuh semangat meskipun tantangan yang dihadapi begitu besar. Berbuka puasa di antara reruntuhan bukanlah hal yang mudah, tetapi bagi mereka, ini adalah simbol ketahanan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, gencatan senjata yang rapuh memberikan sedikit ruang bagi warga untuk merayakan momen penting dalam kalender Islam ini. Namun, setiap senyuman yang terlihat di wajah mereka menyimpan cerita duka yang mendalam. Ramadan di Gaza kali ini adalah pengingat akan ketahanan dan semangat komunitas meskipun dalam keadaan yang sangat sulit.