Seorang pria di China mengajukan tuntutan ganti rugi sebesar 130.000 yuan, setara dengan sekitar 18.000 dolar AS, setelah mengalami luka akibat tertusuk jarum suntik di dalam pesawat. Kasus ini menarik perhatian publik karena mengungkapkan risiko kesehatan yang mungkin dihadapi penumpang dalam penerbangan.
Menurut laporan dari media daratan, Jimu News, pria yang hanya disebut dengan nama Fu tersebut mengalami insiden ini saat mencoba mengambil teleponnya dari saku kursi pesawat China Southern Airlines.
Fu mengaku merasakan tusukan tajam pada jarinya dan mendapati sebuah jarum suntik tertancap di jari telunjuknya. Ia mencurigai jarum tersebut adalah jarum dari suntikan insulin. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata jarum suntik tersebut ditinggalkan oleh penumpang pada penerbangan sebelumnya.
Setelah pesawat mendarat, pihak maskapai menawarkan Fu ganti rugi sebesar 1.800 yuan, yang setara dengan 250 dolar AS, untuk tiketnya dan tambahan 1.000 yuan sebagai kompensasi atas insiden tersebut. Namun, Fu menolak tawaran itu karena dianggap tidak memadai.
Fu kemudian harus mengeluarkan biaya untuk beberapa kunjungan ke rumah sakit untuk menjalani tes penyakit menular, karena ia mengalami insomnia yang disebabkan oleh kekhawatiran berlebihan tentang kemungkinan terinfeksi penyakit.
Kasus ini menyoroti pentingnya kebersihan dan keamanan dalam perjalanan udara, serta perlunya tindakan pencegahan lebih lanjut untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.
Insiden ini juga memicu diskusi di kalangan penumpang mengenai bagaimana perusahaan penerbangan dapat meningkatkan standar kebersihan dan memastikan bahwa semua barang yang ditinggalkan di dalam pesawat, termasuk jarum suntik, dapat diatasi dengan baik.
Dengan tuntutan ganti rugi yang cukup besar, kasus ini menjadi sorotan media dan masyarakat, mengingat risiko kesehatan yang dihadapi penumpang dalam perjalanan udara.
China ganti rugi jarum suntik pesawat China Southern Airlines