Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelatihan pengolahan produk kulit dan alas kaki bagi tenaga kerja industri dari Sri Lanka. Hal ini sedang dijajaki melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang bekerja sama dengan Pemerintah Sri Lanka, khususnya Kementerian Luar Negeri dan Export Development Board (EDB) Sri Lanka.
Kerja sama ini bertujuan untuk memfasilitasi pelatihan pengolahan produk kulit bagi tenaga kerja industri Sri Lanka. Pelatihan ini akan melibatkan pengajar dari Politeknik ATK Yogyakarta, sebuah unit pendidikan vokasi Kemenperin yang memiliki spesialisasi di bidang industri kulit dan alas kaki.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, "Kerja sama dengan Sri Lanka ini dapat meningkatkan expertise yang dimiliki sumber daya manusia (SDM) industri nasional dan merupakan sebuah kesempatan untuk menunjukkan best practice di Indonesia kepada dunia." Pernyataan ini diungkapkan melalui keterangan tertulis pada hari Sabtu, 8 Maret 2025.
Kepala BPSDMI, Masrokhan, menambahkan bahwa pelatihan ini akan dibiayai sepenuhnya oleh EDB Sri Lanka. Rencananya, pelatihan tersebut akan berlangsung selama dua minggu pada bulan Agustus 2025 dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para tenaga kerja dari Sri Lanka dapat meningkatkan keterampilan mereka di bidang pengolahan kulit dan alas kaki, serta menjalin kerjasama yang lebih baik antara kedua negara.