Novel The Great Gatsby, karya F. Scott Fitzgerald, merayakan ulang tahun ke-100 tahun ini. Karya sastra yang menjadi bagian dari kurikulum bahasa Inggris di sekolah-sekolah menengah di Amerika Serikat ini masih menarik perhatian banyak pembaca.
Salah satu daya tarik utama dari novel ini adalah gambaran pesta-pesta megah dan kemewahan yang ditampilkan. Pembaca sering terpesona dengan suasana glamor, lampu hijau yang ikonik, serta busana indah yang dikenakan oleh para tokohnya. Namun, di balik semua itu, terdapat pesan yang mendalam dan relevan dengan keadaan saat ini.
Dalam konteks dunia saat ini, di mana orang-orang kaya sering kali tidak memperhatikan dampak dari tindakan mereka, kutipan terkenal dari Gatsby menjadi sangat nyata: "Mereka adalah orang-orang yang ceroboh. ... Mereka menghancurkan segala sesuatu dan makhluk hidup, lalu kembali ke dalam uang mereka atau ketidakpedulian besar mereka, atau apapun yang membuat mereka bersatu, dan membiarkan orang lain membersihkan kekacauan yang mereka buat."
Pesan ini membuat kita berpikir tentang tanggung jawab sosial dan dampak dari kekayaan yang dimiliki oleh beberapa orang di dunia. The Great Gatsby tidak hanya bercerita tentang cinta dan ambisi, tetapi juga mengkritik masyarakat yang sering kali mengabaikan orang-orang di sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, kita mungkin telah salah memahami beberapa aspek dari karya ini. Namun, keabadian novel ini terletak pada kemampuannya untuk tetap relevan dan menghadirkan diskusi penting tentang kekayaan, kekuasaan, dan tanggung jawab. Dalam satu abad, The Great Gatsby tetap menjadi karya yang menggugah pikiran dan memberikan wawasan tentang kondisi manusia.
Dengan semua elemen yang membuatnya istimewa, tidak mengherankan jika The Great Gatsby terus dibaca dan dijadikan bahan diskusi di berbagai kalangan. Sebuah karya yang telah melampaui waktu dan tetap menjadi cermin bagi masyarakat kita saat ini.