Baru-baru ini, sebuah survei mendalam yang dilakukan oleh Fast Company bekerja sama dengan Whalar Group, sebuah perusahaan kreator global, meneliti bagaimana orang-orang paling kreatif di dunia menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mendorong kemajuan karya mereka.
Hasil survei menunjukkan bahwa bagi banyak kreator, AI telah menjadi bagian rutin dalam proses kreatif mereka. Mereka merasa bahwa kembali bekerja tanpa bantuan AI adalah sesuatu yang hampir tidak bisa dibayangkan. AI telah membantu mereka dalam berbagai aspek, mulai dari menghasilkan ide hingga menyunting karya seni.
Namun, survei ini juga menemukan bahwa meskipun AI semakin kuat dan berguna setiap harinya, para kreator masih menghadapi tantangan. Mereka mengakui bahwa teknologi ini, meskipun bermanfaat, masih memiliki banyak kekurangan. AI terkadang menghasilkan kesalahan, dan ada kalanya hasil yang diberikan tidak sepenuhnya dapat diandalkan.
Dengan kata lain, meskipun AI membawa banyak keuntungan, ada juga risiko yang harus dihadapi oleh para kreator. Mereka harus cermat dalam menggunakan teknologi ini agar hasil karya mereka tetap berkualitas.
Survei ini menyoroti pentingnya memahami bagaimana teknologi dapat menjadi alat yang berguna, tetapi juga harus digunakan dengan bijak. Dengan pemikiran yang tepat, AI dapat menjadi teman yang baik dalam proses kreatif.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai hasil survei ini, kalian bisa mengecek link di bio.
(Sumber Foto: Freepik)