Pemerintah Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan membatasi dukungan bagi Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia. Salah satu langkah yang diambil adalah menghentikan akses Ukraina terhadap layanan gambar satelit yang disediakan oleh perusahaan teknologi AS, Maxar. Hal ini dikonfirmasi oleh seorang juru bicara dari badan pemerintah AS yang berwenang.
Keputusan ini muncul setelah ketegangan yang meningkat antara AS dan Ukraina, terutama setelah pertemuan yang kontroversial antara Presiden Ukraina, Volodymyr Selenskyj, dan pejabat pemerintah AS di Gedung Putih. Di dalam pertemuan tersebut, AS tidak hanya menghentikan bantuan militer, tetapi juga menangguhkan penyediaan informasi intelijen kepada Ukraina.
Sementara itu, situasi di Ukraina semakin memburuk. Sejak malam hari, wilayah timur Ukraina mengalami serangan udara berat dari Rusia. Di kota Dobropillja, yang terletak di daerah Donezk, setidaknya sebelas orang dilaporkan tewas dan lebih dari tiga puluh lainnya terluka, termasuk lima anak-anak. Banyak rumah juga terbakar akibat serangan ini, yang menyebabkan kerusakan parah di daerah tersebut.
Di wilayah Charkiw, pihak berwenang melaporkan bahwa tiga orang tewas akibat serangan yang sama. Serangan ini juga melibatkan serangan drone yang terjadi di tengah malam, yang menyebabkan lebih banyak orang terluka.
Menanggapi serangan ini, Presiden Selenskyj menyatakan di akun Facebook-nya bahwa serangan tersebut menunjukkan bahwa tujuan Rusia tidak berubah. Selenskyj menekankan pentingnya bagi Ukraina untuk melindungi nyawa, memperkuat pertahanan udara, dan memperketat sanksi terhadap Rusia.
Dengan perkembangan ini, situasi di Ukraina semakin mencerminkan ketegangan antara negara-negara besar dan tantangan yang dihadapi oleh Ukraina dalam mempertahankan kedaulatannya.