Layanan Pendapatan Internal (IRS) Amerika Serikat berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang besar-besaran. Badan pajak ini akan memangkas jumlah karyawan hingga setengahnya, yang berarti sekitar 45 ribu pegawai akan kehilangan pekerjaan mereka.
Menurut berita yang dilansir dari AP pada Kamis, 6 Maret 2025, IRS saat ini memiliki sekitar 90 ribu tenaga kerja. Dengan langkah ini, IRS tidak hanya akan melakukan PHK, tetapi juga akan mendorong pensiun dini untuk beberapa pegawainya dan mengurangi rekrutmen karyawan baru.
Rencana pemangkasan tenaga kerja ini merupakan bagian dari strategi efisiensi anggaran yang diusulkan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin oleh miliarder Elon Musk. Sebelumnya, IRS juga sudah memberhentikan sekitar tujuh ribu karyawan yang baru bekerja satu atau dua tahun.
Selain PHK, terdapat kabar bahwa beberapa karyawan IRS akan dipindahkan ke Departemen Dalam Negeri. Dalam posisi baru ini, mereka tidak akan lagi memungut pajak, melainkan akan ditugaskan untuk mencegah arus imigran ilegal.
Keputusan ini diambil dalam upaya untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan pajak di Amerika Serikat. Namun, langkah ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pegawai mengenai keamanan pekerjaan mereka.
Dengan adanya perubahan besar ini, banyak yang berharap bahwa akan ada solusi yang lebih baik untuk menangani masalah pengelolaan pajak dan imigrasi di negara tersebut.