Yogyakarta, 6 Maret 2025 - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Lisman Puja Kesuma, mengungkapkan keprihatinannya terhadap praktik tambang ilegal yang semakin marak di Yogyakarta. Menurutnya, Yogyakarta yang dikenal sebagai daerah dengan sejarah dan budaya yang kaya kini menghadapi ancaman nyata dari aktivitas tambang yang tidak berizin.
Lisman, yang merupakan politisi dari Partai Gerindra, menjelaskan bahwa tambang ilegal ini tidak hanya merusak keindahan alam, tetapi juga dapat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. "Pemda DIY mencatat ada 32 titik tambang ilegal yang tersebar di wilayah ini. Jika tidak segera ditertibkan, dampaknya bisa lebih luas dari sekadar lubang-lubang menganga di tanah," ungkapnya.
Praktik tambang ilegal mengacu pada kegiatan penambangan yang dilakukan tanpa izin dari pemerintah, sehingga sering kali mengabaikan aspek lingkungan dan keselamatan. Lisman menekankan pentingnya tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk menanggulangi masalah ini. Ia berharap agar masyarakat juga lebih sadar akan bahaya yang ditimbulkan oleh tambang ilegal.
Ancaman dari tambang ilegal ini tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga dapat mengganggu kehidupan masyarakat sekitar. Dengan adanya lubang-lubang yang ditinggalkan, bisa menimbulkan kecelakaan bagi warga yang tidak berhati-hati. Selain itu, penambangan yang tidak terkontrol dapat merusak ekosistem dan mengurangi kualitas tanah di wilayah tersebut.
Lisman Puja Kesuma menambahkan, "Kita harus bersatu untuk menjaga Yogyakarta, agar tidak hanya menjadi tempat wisata yang indah, tetapi juga tetap aman dan nyaman untuk ditinggali." Ia mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan melaporkan aktivitas tambang ilegal kepada pihak berwenang.
Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, diharapkan Yogyakarta dapat terhindar dari bencana yang diakibatkan oleh tambang ilegal dan tetap menjadi daerah yang kaya akan budaya dan alamnya.